Nusantara, ERANASIONAL.COM – Pengaspalan jalan untuk kereta tanpa awak di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah rampung.

Rencananya kereta tanpa awak itu akan uji coba besok, Sabtu 10 Agustus 2024.

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rachman Arief menjelaskan, terdapat spesifikasi khusus terkait pengaspalan yang menjadi jalur trem otonom beroperasi.

Salah satunya untuk pengecatan marka jalan ditambahkan sensor untuk membawa trem otonom beroperasi tanpa awak.

“Jalan-jalan ini ada sensornya yang dibangun oleh Kementerian APBN, Kementerian PUPR menyediakan jalannya, Kementerian Perhubungan menyediakan ART -nya,” ujar Rachman Arief di IKN, Jumat 9 Agustus 2024.

Adapun rencana uji coba trem otonom itu akan dilakukan sepanjang 6,5 km, yang menggandeng 3 rangkaian kereta.

Bahkan trem otonom tersebut rencananya juga akan menjadi salah satu moda transportasi yang akan digunakan untuk mengakomodasi para tamu undangan upacara di IKN.

“Panjang trek otonom 6,5 Km, dengan kapasitas 200 orang yang terdiri dari 3 rangkaian. Besok uji coba, jadi diharapkan 17 Agustus bisa digunakan untuk tamu menuju lapangan, tapi bersifat fungsional,” jelasnya.

Adapun rencana skema uji coba nantinya menggunakan rute pendek, yaitu uji coba melingkar dari Gedung Kemenko 3 menuju Gedung Kemenko 2 dan kembali ke Gedung Kemenko 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Sebagai informasi, trem otonom atau ART merupakan lompatan penggunaan teknologi baru dalam dunia transportasi di Indonesia, yakni kereta tanpa rel.

Trem otonom dioperasikan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet, sehingga kendaraan ini ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi.

Pada kesempatan yang berbeda, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menjelaskan kereta tanpa awak di IKN yang akan melakukan uji coba ini didatangkan oleh perusahaan CRRC Zhuzhou & Norinco asal China.

Kegiatan pengiriman trem otonom oleh Norinco sudah dilakukan sejak tanggal 4 Juli dari Shanghai.

Ali mengatakan setidaknya ada 4 hal yang akan menjadi fokus perhatian pemerintah dalam melakukan uji coba kereta otonom ini.

Adapun keempat aspek penilaian kereta otonom di IKN ini meliputi keandalan teknis dan kualitas produk (termasuk operation and maintenance), interoperability atau pertukaran informasi, value for money (affordability) atau pengukuran kemampuan bayar masyarakat yang nantinya akan menjadi pengguna transportasi, dan pertukaran pengetahuan dan teknologi antara China dan Indonesia.

“Untuk semua PoC teknologi yang dilakukan di IKN, termasuk dalam hal ini ART, pada prinsipnya ditinjau dari 4 pertimbangan itu,” jelas Ali. []