Gorontalo, ERANASIONAL.COM – Perekam video mesum guru madrasah dan muridnya di Gorontalo merupakan teman sekolah korban.
Polisi ungkap motif murid perekam video mesum temannya itu.
Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman mengatakan, perekam ingin memberikan bukti adanya hubungan terlarang tersebut kepada istri oknum guru berinisial DA (57) yang merupakan pelaku dalam video yang beredar.
“Alasan awal pengambilan video untuk memberitahukan kepada istri pelaku,” ucap AKBP Deddy, dikutip Jumat 2 September 2024.

Saat ini pelaku perekam video tersebut telah diperiksa polisi.
Namun karena perekam juga masih berstatus anak di bawah umur, maka pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Gorontalo.
Sementara itu, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo, Rommy Bau mengungkapkan bahwa istri pelaku sudah sempat melaporkan kecurigaan terkait hubungan antara guru dan murid.
“Istri pelaku mengharapkan agar saya melakukan pembinaan kepada suaminya dan siswi ini. Karena siswi itu sesuai laporan istrinya suka datang ke rumah. Berani sekali datang ke rumah,” ucapnya.
Sebelumnya, polisi mengungkap sejumlah fakta terbaru kasus video syur guru dan murid di Gorontalo.
Pelaku DA pemeran utama dalam video mesum guru dan murid itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.
Diketahui guru inisial DA dan murid inisial PP terekam melakukan adegan layaknya suami istri.
Polisi mengungkap pelaku DA pertama kali menyetubuhi korban sejak awal 2024.
Setelah video mesumnya viral, hubungan keduanya diketahui telah terjalin sejak 2022.
“Pada awal 2022, korban inisial PP memang memiliki hubungan dekat dengan tersangka DA, kemudian berlanjut seterusnya sampai terjadi persetubuhan,” ujar Kapolres Gorontalo.
Kapolres melanjutkan, pelaku sering membantu korban sehingga dianggap sosok yang mengayomi.
Perlakuan DA membuat PP merasa nyaman dan hubungan keduanya terus berlanjut.
“Untuk peran yang terjadi memang hubungan asmara, karena yang bersangkutan merasa tersangka mengayominya, sering membantu tugas, korban akhirnya merasa nyaman,” jelasnya.
Ia memastikan tak ada alasan lain hingga terjadinya persetubuhan tersebut.
Meski begitu, pihaknya akan mendalami adanya dugaan pemaksaan saat awal persetubuhan terjadi.
“Tidak ada alasan lain, suka sama suka karena alasan mengayomi tadi,” pungkasnya.[]
Tinggalkan Balasan