Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Peristiwa 3 Oktober menjadi momen bersejarah yang tak terlupakan dan selalu diperingati oleh Pemerintah Kota (Pemkot) bersama masyarakat Kota Pekalongan.

Peristiwa herois masyarakat Pekalongan menyambut Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 muncul permasalahan yang timbul yakni upaya pengambil alih kekuasaan pemerintah dari tangan Jepang di Kota Pekalongan.

Sebanyak 37 pejuang yang merupakan masyarakat Kota Pekalongan gugur dan 12 luka-luka dalam pertempuran 3 Oktober 1945 silam.

Momen tersebut tentunya akan diperingati dengan serangkaian kegiatan upacara, teatrikal, dan sebagainya.

Hal ini diterangkan Plt Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekalongan, M Taufiqu Rochman saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu, 29 September 2024.

“Bulan Oktober banyak agenda penting, pada tanggal 1 Oktober akan ada upacara Hari Kesaktian Pancasila, tanggal 2 Oktober Hari Batik Nasional, kemudian tanggal 3 peringatan Pertempuran 3 Oktober,” bebernya.

Pada malam peringatan 3 Oktober akan digelar malam hari dan tak terlalu berbeda dengan kegiatan sebelumnya.

“Karena ada kegiatan ini mohon maaf akan ada rekayasa lalu lintas di depan monumen saat upacara peringatan dan teatrikal,” jelasnya.

Taufiq menyebutkan pihaknya bekerjasama dengan Sanggar Omah Budaya untuk teatrikal, namun tak hanya para pelajar yang turut tapi juga masyarakat dan komunitas teater.

“Kerjasama dengan Sanggar Omah Budaya bukan kali pertama, beberapa kali sudah dilakukan pasalnya mereka sudah paham betul alur cerita yang disampaikan,” tandasnya.

Ada 120 orang yang berpartisipasi dalam teatrikal dan mulai hari Sabtu ini latihan. Kesbangpol juga sudah rapat checking akhir dengan stakeholder terkait pada hari Rabu lalu seperti dengan Polres Pekalongan, Kodim 0710/Pekaongan, Brimob, Dinhub, dan sebagainya.

“Semoga acara dapat berjalan lancar dan saat kegiatan tidak hujan, sehingga masyarakat Kota Pekalongan dapat menyaksikan sekaligus mengenang perjuangan terdahulu,” tukasnya. (em-aha)