Elektabilitasnya 58,8 persen, dan Danny Pomanto hanya memperoleh 13,1 persen.
Sementara untuk calon wakil gubernur, Fatmawati juga unggul dengan 39,8 persen dibandingkan Azhar Arsyad yang meraih 10,1 persen.
Begitu pula di tingkat popularitas menunjukkan bahwa Andi Sudirman mencapai 68,8 persen, sementara Danny Pomanto 34,7 persen. Untuk Fatmawati, popularitasnya mencapai 49,6 persen, sedangkan Azhar Arsyad hanya 14,5 persen.
Dalam hal kesukaan, Andi Sudirman mendapatkan 77,5 persen, Danny Pomanto 67,9 persen, Fatmawati 77,0 persen, dan Azhar Arsyad 62,1 persen.
Di tingkat kepantasan, Andi Sudirman juga unggul dengan 77,9 persen, diikuti Danny Pomanto dengan 63,4 persen, Fatmawati 73,0 persen, dan Azhar Arsyad 47,8 persen.
“Survei ini juga menggambarkan tingkat kepuasan terhadap kinerja incumbent (petahana), yang mencapai 74,3 persen, serta tingkat keinginan untuk memilih kembali incumbent sebesar 64,0 persen,”papar Hanggoro.
Hal ini sejalan dengan hasil survei yang menunjukkan persepsi responden terkait keberhasilan Pemprov Sulsel mencapai 73,3 persen.
Hanggoro menambahkan, CPI dan LSI Denny JA bertujuan untuk memetakan kecenderungan sikap dan perilaku pemilih di Sulsel, serta menganalisis faktor-faktor penting yang memengaruhi pilihan-pilihan tersebut.
Selain itu, survei ini juga berusaha memetakan popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas pasangan calon yang berkompetisi dalam Pilgub Sulsel 2024.
Berdasar dengan temuan surveinya, Hanggoro mengebut jika kemenangan Andalan Hati makin dekat. Mengingat selisihnya sangat jauh meninggalkan DIA.
Karena itu di sisa waktu yang ada, sangat sulit lagi bagi pasangan DIA mengejar ketertinggalannya.
Tinggalkan Balasan