Makassar, ERANASIONAL.COM – Beberapa wilayah di Indonesia rawan terjadinya kericuhan saat pemilihan Gubernur berlangsung, salah satunya wilayah Sulawesi Selatan (sulsel).

Diketahui pemilihan Gubernur Sulsel mempertemukan dua kandidat, yakni petahana Andi Sudirman Sulaiman berpasangan dengan Fatmawati Rusdi, melawan penantang Moh Ramdhan Danny Pomanto berpasangan dengan Azhar Arsyad.

Kedua pasangan ini masing-masing memiliki basis massa yang kuat.

Sebagai petahana Andi Sudirman Sulaiman punya basis massa yang kuat di beberapa daerah seperti Bone, Toraja, Sidrap, dan beberapa daerah lainnya di Sulsel.

Sementara Danny Pomanto yang merupakan Wali Kota Makassar dua periode, jelas mengandalkan kekuatan dari Kota Makassar.

Maros, Gowa, Pinrang, dan Takalar juga jadi daerah yang diyakini jadi kantong pasangan yang diusung, PDIP, PPP, dan PKB ini.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengatakan, daerah-daerah yang calon kepala daerahnya satu lawan satu, tentu memiliki basis massa yang kuat.

Sehingga rawan terjadi gesekan karena semuanya ingin memenangkan pertarungan.

“Ada sembilan daerah di Sulsel yang masuk dalam kategori rawan saat Pilkada serentak nanti,” ujar Yudhiawan, Jumat 25 Oktober 2024.

Kesembilan daerah itu kata dia yakni, Pinrang, Bulukumba, Takalar, Luwu, Maros, Palopo, Barru, Wajo, dan Pangkajene Kepulauan (Pangkep).

“Secara nasional, Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) menempatkan Sulsel dalam lima besar provinsi dengan kategori rawan konflik di Pilkada Serentak 20204,”jelasnya.

“Nomor urut pertama Nusa Tenggara Timur, disusul Kalimantan Timur (Kaltim) dan Jawa Timur (Jatim). Sedangkan Sulawesi Tengah (Sulteng) berada di posisi kelima rawan tinggi,” sambungnya.

Yudhiawan menambahkan, untuk mengantisipasi kerawanan saat Pilkada nanti, Polda Sulsel menyiapkan 12 ribu lebih personel pengamanan.

Termasuk 96 orang untuk pengamanan pasangan calon dan ketua KPU serta Bawaslu.

“Semua penyelenggara dan Paslon kami kawal,”pungkasnya. []