Imam menegaskan bahwa pihaknya tidak menanyakan soal itu secara spesifik karena survei aspirasi warga ini sesungguhnya diarahkan sebagai bahan pertanyaan pada ajang townhall meeting.

“Kami tidak secara khusus mencari tahu pilihan warga Kota Depok pada pelaksanaan Pilkada tahun ini. Namun, bisa saja tergambar pada angka kepuasan atau ketidakpuasan warga terhadap kinerja pejabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota sekarang,” kata Imam.

“Survei aspirasi warga Kota Depok ini melibatkan 289 responden yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Depok sebagai unit sampling primer,” katanya.

Ia menjelaskan survei ini dilakukan untuk mencerminkan pendapat masyarakat yang minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah pada saat Pilkada dilaksanakan.

Sampel responden dipilih secara acak menggunakan metode stratified random sampling dengan marhin of error ±4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner terstruktur secara daring. Survei dilaksanakan pada 11 Oktober hingga 29 Oktober 2024.