Depok, ERANASIONAL.COM – Seorang bayi laki-laki dengan kondisi ari-ari yang masih menempel ditemukan di suatu selokan di Kota Depok, Jawa Barat.

Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Mike Verawati mengatakan kasus bayi dibuang bukan sekadar kasus individu, tetapi sebuah fenomena sosial yang harus segera diatasi.

“Faktor ekonomi adalah penyebab utama mengapa seorang perempuan terpaksa membuang bayinya,” kata Mike Verawati dikutip dari RRI, Senin (11/11/2024).

Selain faktor ekonomi, Mike mengatakan, masalah psikologis dan mental turut mempengaruhi keputusan perempuan dalam menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan.

“Ditambah dengan beban psikologis, sering kali memaksa perempuan mengambil keputusan yang sangat berat,” ujarnya.

Dia menjelaskan tekanan dari keluarga atau pasangan yang tidak mendukung seringkali membuat perempuan merasa terisolasi. “Perempuan yang hamil di luar nikah atau korban kekerasan seringkali tidak memiliki dukungan yang cukup dari keluarga, sehingga mereka merasa terpojok dan tidak mampu menghadapi kehamilan tersebut,” kata Mike.

Koalisi Perempuan Indonesia mengusulkan dilakukan edukasi tentang kesehatan reproduksi untuk mencegah terjadinya pembuangan bayi.”KPI menyarankan agar perempuan diberi pemahaman tentang konsekuensi biologis dan sosial dari kehamilan sejak dini, baik di sekolah maupun di masyarakat,”ujarnya.

Selain itu akses terhadap layanan kesehatan bagi perempuan, terutama dari kalangan ekonomi lemah harus ditingkatkan untuk mengurangi angka pembuangan bayi. “Pemerintah perlu memperkuat program-program kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.

Sebelumnya, dilaporkan penemuan bayi di suatu selokan di Jalan Merdeka Raya, Sukmajaya, Depok pada Sabtu (9/11/2024) pukul 12.15 WIB. Bayi itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga berinisial SY.

“Tiba-tiba saksi 1 melihat bungkusan warna merah berupa selimut yang berada di dalam selokan. Kemudian saksi 1 memeriksa dan membuka bungkusan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary seperti dilansir Detikcom.

Saat dibuka, SY menemukan seorang bayi yang masih lengkap dengan ari-ari. “Saat bungkusan terbuka terlihat seorang bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya dan masih dalam keadaan bernyawa,” ucap Ade Ary.

Menanggapi kasus bayi dibuang di Depok ini, KPI menilai undang-undang yang ada belum cukup memadai untuk menangani masalah ini secara komprehensif. Meskipun ada hukum yang mengatur tindakan tersebut, masih banyak kasus yang tidak mendapat perhatian hukum yang sesuai.

“Penting untuk melihat kasus pembuangan bayi dengan pendekatan yang lebih holistik, tidak hanya dari sisi hukum, tetapi juga mempertimbangkan faktor sosial dan psikologis yang melatarbelakanginya,” pungkas dia.