PEKALONGAN – Sebanyak empat sekolah di Kota Pekalongan hari ini mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, yakni SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, SMA Negeri 1 Kota Pekalongan, SMK Negeri 2 Kota Pekalongan dan MAN 1 Kota Pekalongan. Keempat sekolah itu telah mendapat persetujuan, lantaran telah memenuhi syarat pelaksanaan PTM diantaranya berada di zona hijau dan mematuhi prosedur protokol kesehatan.⁣

Pantauan di lokasi, SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, para siswa di sekolah ini harus melakukan protokol kesehatan secara ketat, seperti memakai masker, cuci tangan, cek suhu badan dan keluar masuk melalui arah yang berbeda untuk mengikuti pembelajaran di kelas.

Kepala SMP Negeri 3 Kota Pekalongan Runtut Wijiasih mengatakan uji coba PTM akan dilakukan 5-16 April 2021, sebelum uji coba PTM pihak sekolah telah melakukan persiapan-persiapan, baik persiapan sarana dan prasarana prokes dan juga persiapan untuk siswa, guru dan staf, Senin (5/4).

Menurutnya tidak semua siswa bisa mengikuti uji coba PTM ini,”Hanya ada 3 kelas dalam uji coba pembelajaran tatap muka ini, yakni Kelas 7A, 7B dan 8A. Dan didalam satu ruang kelas terdiri 16 anak. Untuk lama pembelajaran hanya dua jam, dari pukul 8.00 hingga 10.00,” katanya kepada eranasional saat ditemui diruang kerjanya.

Salah seorang siswa SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, Wahyu Alya Riska mengatakan telah menyiapkan segala perlengkapan protokol kesehatan untuk berangkat sekolah hari ini. Dia mengaku sangat bersemangat karena sudah kangen pergi ke sekolah. “Seneng ketemu temen-temen, karena sudah 2 semester lebih gak sekolah, kangen. Semoga corona cepat hilang agar bisa sekolah terus secara offline (tatap muka),” kata siswa asal Tirto, Kota Pekalongan ini.

Sementara itu, Eka Unjana Kasi Peserta Didik dan Kurikulum Dindikbud Kota Pekalongan mengungkapkan kebahagiaanya, karena uji coba pembelajaraan tatap muka pada hari pertama berjalan lancar.

“Bersyukur dan senang, untuk uji coba PTM pada hari ini berjalan lancar. Dari awal smpai akhir pulang anak-anak bisa terkondisi dan bisa menjaga jarak, melaksanakan prokes dengan baik, juga bisa menerima pelajaran dengan cukup lancar,” ungkapnya.

Eka berharap, dengan adanya 1 percontohan uji coba ptm ini, nantinya bisa memberikan suatu rangsangan pada sekolah dan siswa lain untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan aturan-aturan dan protokol kesehatan yang ketat. (MAH)