Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan bergerak cepat mengirimkan tim relawan dan bantuan sarana dan prasarana kemanusiaan untuk membantu penanganan bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Tim relawan PMI, yang terdiri dari 4 orang ini diberangkatkan dari Markas PMI Kota Pekalongan pukul 10.50 WIB, Rabu, 22 Januari 2025.
“Kami menugaskan relawan PMI Kota Pekalongan ini untuk sesi pertama kurang lebih selama 4 hari ke depan dengan mengirim 4 personel dalam rangka membantu penanganan bencana di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,” kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Pekalongan, Wismo Aditiyo.
Wismo menyebutkan, selain mengirim 4 personel relawan, PMI juga mengerahkan satu (1) unit mobil ambulance lengkap dengan sarana dan prasarana untuk penanganan bencana, diantaranya kantong jenazah, sepatu boots, seragam operasional, obat hingga vitamin.
Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mobilisasi evakuasi korban selamat maupun korban yang meninggal dunia. Adapun fokus penyelamatan yang dilakukan relawan menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Mengingat, akses jalan di beberapa titik dekat lokasi longsor yang masih tertutup karena jembatan terputus, sehingga kami arahkan relawan untuk lewat Desa Sibebek Wanayasa Banjarnegara,
Jadi, biasanya untuk akses ke Petungkriyono lewat Utara ke Selatan arah Doro, kini kami putar balik dari Selatan ke Utara untuk masuk ke titik posko induk evakuasi Petungkriyono,” ungkapnya.
Pihaknya menekankan kepada para relawan di tengah membantu pencarian korban, tetap utamakan kesehatan dan keselamatan diri agar optimal memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Selain itu, terus berdoa agar cuaca bersahabat dan senantiasa berkoordinasi dengan posko induk Petungkriyono sehingga tidak ada pekerjaan yang tidak efektif dan efisien.
“Selalu komunikasi juga dengan tim di Posko PMI Kota Pekalongan untuk melaporkan progress harian agar bisa diketahui kondisi relawan serta jaga nama baik Kota Pekalongan dimanapun berada,” tukasnya.
Seperti diketahui, Kecamatan Petungkriyono menjadi wilayah paling parah dalam peristiwa banjir bandang dan longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Banjir dan longsor disebabkan hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pekalongan seperti Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang, Petungkriyono, Kedungwuni, Wonopringgo.
Bahkan, akibat bencana ini, akses lokasi jalan utama terputus dan menyebabkan beberapa desa terisolasi.
Berdasarkan update data terakhir pada Rabu siang, pukul 12.00 WIB sudah ada 20 korban ditemukan meninggal dunia, 6 warga dikabarkan masih hilang (dalam proses pencarian) dan 13 warga luka-luka. (em-aha)
Tinggalkan Balasan