Makassar, ERANASIONAL.COM – Untuk efisiensi anggaran, pemerintahan Prabowo-Gibran menguransi subsidi untuk beberapa lembaga, salah satunya Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Menanggapi pengurangan subsidi untuk PTNBH, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. Jamaluddin Jompa mengatakan, walau subsidi dikurangi, namun PTNBH diberiĀ  otonomi yang lebih besar dalam pengelolaan institusinya.

“Saat ini PTN diberikan otonomi yang lebih besar dalam pengelolaan institusinya, termasuk dalam strategi pengembangan dan pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM),”ujar Prof. Jompa di Hotel Unhas,Ā  Tamalanrea Makassar, Jumat 14 Februari 2025.

Berkurangnya subsidi dari pemerintah menurutnya merupakan tantangan tersendiri, salah satunya terkait pengelolaan sumber daya. PTNBH diharapkan dapat menjadi contoh bagi dunia dalam membangun perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing global.

“Perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam membangun SDM berkualitas yang menjadi kunci utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045,ā€ bebernya.

Sebagai informasi, Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) se-Indonesia berkumpul di Hotel Universitas hasanuddin (Unhas), Jalan Tamalanres, Makassar, Jumat 14 Februari 2025.

Pertemuan PTNBH se-Indonesia itu membahas berbagai isu-isu yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, termasuk pembahasan terkait pengurangan subsidi untuk pendidikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kata Prof Jompa, pertemuan ini juga membahas isu-isu strategis yang akan dirumuskan menjadi rekomendasi bagi stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait. Perguruan tinggi, khususnya PTNBH.

Selain itu, akan ada rekomendasi yang akan disampaikan kepada kementerian terkait, termasuk masukan langsung untuk Presiden Prabowo Subianto.

ā€œKita tidak boleh tertinggal dalam sektor pendidikan tinggi, karena hal ini akan berdampak pada daya saing bangsa di kancah internasional,ā€ optimisnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Senat Akademik PTNBH, Prof. Ganjar Kurnia, menambahkan untuk mencapai tujuan besar diperlukan komitmen bersama, strategi yang matang, serta kebijakan yang tepat guna memastikan bahwa perguruan tinggi di Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa.

ā€œKita akan menyampaikan berbagai gagasan-gagasan pemikiran bagaimana kita menyelesaikan masalah yang selama ini dirasakan, selain itu kita berhadapan dengan tantangan masa depan,ā€ jelas Prof. Ganjar.

Dia menambahkan, tantangan-tantangan ke depan lebih rumit karena ada perampingan terkait anggaran untuk dunia pendidikan di Indonesia oleh Presiden Prabowo.

ā€œPerampingan anggaran ini pasti akan berpengaruh terhadap PTNBH, bagaimana pengaruhnya terhadap UKT nanti dan sebagainya,ā€ bebernya.

Dia berharap dengan perampingan anggaran tidak membuat kualitas pendidikan menurun. Karena menurutnya banyak dosen-dosen yang memiliki masalah hingga saat ini.

ā€œDosen-dosen juga masih punya masalah sekarang ini, katanya ada masalah Tukin masalah segala macam itu kita coba bicarakan di sini. Jadi bukan hanya Kementerian Dikti saja tapi juga mungkin nanti kita bicarakan kementerian keuangan dan sebagainya,”ucapnya.

“Nanti kita bicarakan, walaupun ada efisiensi anggaran tapi tidak menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia,”pungkasnya. []