Papua, ERANASIONAL.COM – Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) memanfaatkan konflik antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pemilihan kepala daerah Puncak Jaya 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu 5 April 2025.
Menurut Faizal, berdasarkan laporan yang diterima, ada korban meninggal akibat luka tembak yang diduga dilakukan KKB.
“Tercatat 12 orang meninggal akibat pertikaian antar dua kelompok pendukung paslon di Puncak Jaya,” kata Faizal, dikutip dari Antara.

Faizal menegaskan, KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik antar pendukung pada pilkada tersebut.
“Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik di masyarakat untuk melancarkan aksinya,” tambahnya.
Ia menuturkan, selain mengakibatkan 12 korban jiwa, pertikaian yang terjadi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025 tersebut juga mengakibatkan 658 orang terluka.
Dampak lain akibat pertikaian itu adalah 201 bangunan terbakar, terdiri dari 196 unit rumah warga, SD Pruleme di belakang Toba Jaya, Kantor Balai Kampung Trikora, Kantor Distrik Irimuli, kantor Partai Gelora dan Kantor Balai Desa Pagaleme.
Pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Puncak mengimbau agar massa kedua kubu tidak melakukan aksi saling serang karena dapat menimbulkan korban jiwa serta harta benda.
“Masyarakat diminta ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban agar terciptanya situasi keamanan yang kondusif dan warga dapat beraktivitas dengan normal,” harapnya.
Diketahui, Pilkada Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon, yaitu Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Mendi Wonerengga. []
Tinggalkan Balasan