Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Menjelang Lebaran 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menggelar Rapat Koordinasi Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Perdagangan (Ekuinda) guna memastikan kesiapan berbagai sektor dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat.

Rakor yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid ini menyoroti sejumlah langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga, kelancaran arus mudik, dan kenyamanan warga selama libur Lebaran.

“Ada beberapa dinas yang harus standby 24 jam, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Satpol P3KP. Selain itu, pengendalian harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat juga menjadi perhatian utama,” ujarnya di Ruang Jawa Hokokai Setda Kota Pekalongan, Kamis (20/3/2025).

Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan mengakui bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran sulit dihindari, meskipun program pasar murah telah digencarkan.

“Yang terpenting adalah bagaimana ketahanan pangan yang terus digalakkan oleh Presiden Prabowo bisa diimplementasikan di Kota Pekalongan,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini, harga cabai masih tergolong tinggi, mencapai Rp80 ribu per kilogram. Oleh karena itu, Ia mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan menanam cabai guna mengurangi ketergantungan terhadap pasar.

Selain itu, dalam rakor tersebut juga dibahas persiapan Festival Balon dan Festival Lopis yang menjadi agenda tahunan Kota Pekalongan saat momentum Syawalan atau sepekan pasca Lebaran Idul Fitri.

Tidak kalah penting, Dishub Kota Pekalongan mulai memberlakukan aturan pembatasan truk yang melintas di dalam kota.

“Mulai hari ini, truk dilarang masuk Kota Pekalongan. Namun, tadi Saya masih melihat ada yang melintas, ini harus segera ditindaklanjuti,

“Dari tanggal 20-26 Maret, truk hanya boleh melintas pukul 21.00 hingga 06.00 WIB. Sedangkan mulai 27 Maret hingga Syawal, truk dilarang melintas selama 24 jam,” jelasnya.

Koordinasi dengan pihak jalan tol, Dinas Perhubungan Provinsi, dan instansi terkait terus dilakukan agar kebijakan ini berjalan efektif. Jika ada sopir truk yang masih membandel, Dishub akan menindak tegas dengan mengandangkan kendaraan di terminal.

Terlebih, pemerintah telah memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen bagi truk dan kendaraan muatan besar, sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tetap melintas di dalam kota.

“Kita terus sosialisasikan aturan ini. Kalau masih ada yang melanggar, tentu akan kami tindak,” tegas Walikota.

Dengan berbagai langkah antisipasi ini, Pemkot Pekalongan berharap Lebaran tahun ini bisa berjalan lebih tertib, aman, dan masyarakat dapat menikmati suasana Idul Fitri dengan nyaman. (em-aha)