Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, menegaskan pentingnya semangat kolaborasi sebagai fondasi utama dalam pembangunan Kota Pekalongan.
Hal ini ia sampaikan saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka Hari Jadi ke-119 Kota Pekalongan yang berlangsung di Ruang Sidang Paripurna DPRD setempat, Rabu siang (9/4/2025).
Menurutnya, usia 119 tahun bukanlah waktu yang singkat. Kota Pekalongan telah melewati berbagai fase sejarah, mulai dari masa penjajahan, perjuangan kemerdekaan, masa pembangunan, hingga era digital seperti saat ini.
Dimana, setiap babak sejarah mencatat kontribusi dari para tokoh, birokrat, masyarakat, hingga generasi muda yang menjadi penggerak pembangunan.
“Tema peringatan tahun ini, “Dengan Semangat Kolaborasi Berkelanjutan, Mari Terus Berkolaborasi untuk Bersama Melanjutkan Pembangunan Kota Pekalongan dan Wujudkan Pekalongan Tambah Rahat,” bukan sekadar slogan,
“Ini ajakan nyata untuk membangun Kota Pekalongan dengan kebersamaan lintas sektor,” tegas Balgis.
Balgis menyebut, kolaborasi adalah pondasi utama pembangunan Kota Pekalongan. Tidak ada kemajuan yang bisa dicapai secara parsial. Pemerintah, DPRD, dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan masyarakat harus menjadi satu kesatuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Pekalongan telah menorehkan berbagai capaian, baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, ekonomi kreatif, hingga pelestarian budaya batik sebagai identitas Kota Pekalongan.
Kota ini telah menjadi inspirasi banyak daerah dalam membangun sektor kreatif berbasis kearifan lokal.
“Namun kita juga tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang masih kita hadapi. Tantangan tersebut menjadi pekerjaan rumah kita bersama yang harus ditangani dengan cepat, tepat, dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Ia menambahkan, salah satu tantangan serius yang sedang dihadapi Kota Pekalongan saat ini adalah persoalan sampah. Seiring dengan ditutupnya TPA Degayu oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota Pekalongan telah menetapkan status darurat sampah.
“Ini bukan situasi biasa. Ini adalah alarm krisis yang harus segera kita respon dengan langkah luar biasa,” bebernya.
Balgis menambahkan, volume timbunan sampah di Kota Pekalongan terus meningkat setiap harinya, sementara daya tampung dan infrastruktur pengelolaan semakin terbatas.
Persoalan ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif sebagai masyarakat Kota Pekalongan
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, RT/RW, kelurahan, kecamatan, ormas, komunitas lingkungan, pelaku usaha, hingga pelajar dan generasi muda untuk mengambil bagian dalam gerakan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir,
“Mari kita mulai dari hal kecil: memilah sampah dari rumah, mengurangi sampah plastik, mendaur ulang, dan terlibat dalam bank sampah serta ekosistem ekonomi sirkular,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan tidak tinggal diam, Pemkot telah menyiapkan langkah-langkah jangka pendek, menengah, dan panjang dari penanganan darurat, memaksimalkan TPST dan TPS3R, hingga rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah modern yang lebih ramah lingkungan jika dimungkinkan.
Namun, tanpa kolaborasi lintas sektor, semua rencana akan berjalan lambat. Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berdiri di barisan yang sama, bergandengan tangan, mencari solusi konkret demi masa depan lingkungan dan anak cucu mendatang.
“Maka, di Hari Jadi yang ke-119 ini, mari kita jadikan momen ini sebagai refleksi dan reorientasi. Apakah yang sudah kita berikan untuk kota ini. Apakah sudah kita rawat warisan leluhur kita dengan baik?
“Apakah kita sudah menyiapkan Kota Pekalongan untuk menjemput masa depan? Mari bersama kita wujudkan Kota Pekalongan yang bersih, tertib, dan tangguh terhadap bencana, kota yang inklusif dan ramah bagi semua lapisan masyarakat,” kata dia.
Kota yang terus mengembangkan potensi ekonomi kreatif dan digital, kota yang mampu mencetak generasi muda berdaya saing tinggi, Kota yang tambah rahat dan sejahtera. nyaman, tenteram. (em-aha)
Tinggalkan Balasan