Ixfan menambahkan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta terus mengintensifkan upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api khususnya di perlintasan sebidang. Dari 1 Januari 2025 sampai dengan hari ini, Rabu (30/4) telah ditutup sebanyak 12 titik perlintasan liar dan 2 titik perlintasan dilakukan penyempitan, atau sebanyak 35 persen dari program yang direncanakan selama 2025, yaitu sebanyak 40 titik perlintasan yang akan dilakukan penututan.
“KAI Daop 1 Jakarta bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat telah menutup sebanyak 12 titik perlintasan liar dan 2 titik perlintasan dilakukan penyempitan,” kata Ixfan menjelaskan.
Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat di perlintasan sebidang, diimbau kepada para pengguna jalan maupun pejalan kaki agar selalu mendahulukan perjalanan kereta api dan mematuhi seluruh rambu serta sinyal yang ada demi keselamatan bersama.
Ixfan mengungkapkan bahwa hingga Rabu (30/4/2025), telah tercatat sebanyak 75 kejadian kereta api tertemper, baik dengan kendaraan bermotor, pejalan kaki, maupun hewan.
“Dari total 75 kejadian tersebut, 55 di antaranya terjadi sepanjang triwulan pertama tahun ini. Rinciannya: Januari 10 kejadian, Februari 23 kejadian, dan Maret 22 kejadian. Sementara itu, pada April hingga hari ini tercatat telah terjadi 20 kejadian,” jelas Ixfan.
Dengan semakin meningkatnya frekuensi perjalanan KA berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, KAI Daop 1 Jakarta mengingatkan bahwa keselamatan di perlintasan sebidang menjadi tanggung jawab bersama.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhenti saat sinyal berbunyi, palang pintu tertutup, atau terdapat isyarat lain bahwa KA akan melintas. Tengok kanan dan kiri sebelum menyeberang, serta utamakan perjalanan kereta api,” pungkas Ixfan.
Tinggalkan Balasan