Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal kembali menggelar layanan penukaran uang rupiah di sejumlah pasar tradisional. Kegiatan ini dilakukan di empat titik, yakni Pasar Comal, Pasar Setono, Pasar Grogolan, dan Pasar Sorogenen.
“Untuk kegiatan kali ini kita ada empat titik. Pertama di Pasar Comal yang dilaksanakan kemarin Senin, 14 Juli 2025, kemudian Selasa pagi, 15 Juli 2025 di Pasar Grosir Setono Pekalongan,” kata Administrator Perkasan BI Tegal, Tri Aji Mulyadi saat ditemui di Pasar Grogolan, Selasa (15/7/2025).
Sedangkan untuk siang sampai sorenya, lanjut dia, di Pasar Grogolan Pekalongan, dan besok Rabu pagi, 16 Juli 2025 di Pasar Sorogenen Pekalongan.
Dalam kegiatan tersebut, BI Tegal menyediakan dana sebesar Rp1 Miliar untuk kebutuhan penukaran uang masyarakat.

Aji menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan. Namun, saat Ramadhan dan Idul Fitri, BI biasanya juga menggelar program khusus bertajuk Semarak Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi).
Meskipun bukan menjelang Lebaran, animo masyarakat untuk menukar uang masih cukup tinggi. Hal ini terbukti dari antusiasme warga yang sudah mendaftar secara daring beberapa hari sebelum kegiatan berlangsung.
“Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang baru atau uang rusak di mobil kas keliling BI, mereka diminta untuk mendaftar terlebih dahulu minimal tiga hari sebelum kegiatan jadwal penukaran uang di aplikasi Pintar BI atau masuk ke laman https://pintar.bi.go.id,” terangnya.
Kemudian, memilih lokasi Provinsi dan wilayah lokasi penukaran uang terdekat. Adapun syarat penukaran tiap orang maksimal 1 paket senilai Rp3.700.000,00 mulai dari pecahan Rp20.000,00 sebanyak Rp2.000.000,00 ; pecahan Rp10.000,00 sebanyak Rp1.000.000,00.
Rp5.000,00 sebanyak Rp500.000,00 ; pecahan Rp2.000,00 sebanyak Rp200.000,00. Untuk tiap lokasi penukaran, BI menyediakan 50 paket atau 200 paket selama 3 hari kegiatan ini berlangsung.
“Kegiatan ini kami rutin adakan, salah satu tujuannya untuk menjaga peredaran uang di masyarakat tetap layak edar,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk uang rusak juga bisa ditukar di layanan mobil kas keliling dengan mendaftar online terlebih dahulu maupun jika kuota sudah penuh tetap bisa menukarkan ke bank terdekat atau Kantor BI Tegal pada Hari Selasa dan Kamis.
Layanan mobil kas keliling BI Tegal ini dimanfaatkan oleh salah satu pedagang pakaian online asal Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan, Umul Fadillah (24). Ia mengaku rutin mengikuti program tersebut.
“Walaupun bukan Lebaran, Saya tetap butuh uang kecil buat jualan. Soalnya Saya pedagang online baju,” katanya.
Ia menjelaskan, kebutuhan uang pecahan kecil seperti Rp2.000,00 dan Rp5.000,00 sangat penting untuk transaksi harian, terutama dalam pengiriman atau pembayaran tunai ke pelanggan.
Dibandingkan dengan periode Lebaran lalu, Umul merasa layanan penukaran uang kali ini lebih efektif. Ia menyebutkan bahwa, sebelumnya penukaran hanya mendapatkan 25 lembar, namun kini sudah bisa mendapat hingga 100 lembar pecahan.
“Kalau kemarin saat Lebaran cuma dapat 25 lembar karena dibatasi, sekarang dapat 100 lembar. Masih dibatasi juga sih, maksimal Rp3.700.000,00 tapi cukup lah buat stok kembalian,” katanya.
Ia pun mengapresiasi sistem pendaftaran online yang diterapkan BI, karena menurutnya lebih praktis dan tidak perlu antre panjang.
“Yang penting dapet link-nya cepat, langsung masuk, langsung dapet. Sekarang lebih gampang dari yang dulu,” tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan Ade Maulana Gani, warga Samborejo, Tirto, Kabupaten Pekalongan. Ia merasa senang bisa menukar uang melalui sistem yang kini lebih modern dan praktis.
“Saya sengaja ke layanan mobil kas keliling BI di Pasar Grogolan untuk menukarkan uang baru senilai Rp1.500.000,00 dengan nominal pecahan Rp10.000,00 dan pecahan Rp5.000,00,
“Sekarang nggak perlu antre lama-lama, langsung dapat. Sistemnya online, waktu Saya buka link-nya di aplikasi langsung bisa masuk,” tukasnya. (em-aha)
Tinggalkan Balasan