Poso, ERANASIONAL.COM – Bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu lalu kembali menelan korban jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa Poso bertambah satu orang.
“Sehingga total korban meninggal dunia kini berjumlah dua orang,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu 20 Agustus 2025.
Saat gempa terjadi, para jemaat Gereja tengah mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi.
Diketahui korban meninggal dunia, sebelumnya dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan di RSUD Poso.
Lebih lanjut, untuk luka berat tercatat 9 orang dan luka ringan 32 orang.
Pemerintah daerah melalui Bupati Poso Verna G.M. Inkiriwang menetapkan status tanggap darurat pascagempa yang terjadi di Kabupaten Poso.
Hal ini tertuang dalam surat keputusan No. 100.3.3.2/0580/2025 tentang status tanggap darurat bencana gempa bumi selama 24 hari terhitung 18 Agustus hingga 31 Agustus 2025.
Keputusan ini sebagai bentuk respon cepat pemerintah daerah dalam hal penanganan darurat.
Verna juga menambahkan pemerintah daerah akan mempertimbangkan masukan dari BNPB mengenai penguatan struktur bangunan.
Salah satunya dengan melapisi dinding maupun tembok dengan kawat anyam.
Kerusakan bangunan yang luas, runtuhnya struktur, hingga jatuhnya korban jiwa, hampir selalu berasal dari rumah-rumah yang tidak memenuhi kaidah bangunan tahan gempa.
Ini menjadi pemantik bahwa membangun rumah bukan sekadar urusan tempat tinggal, tetapi juga menyangkut keselamatan. []
Tinggalkan Balasan