Bali, ERANASIONAL.COM– Aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Bali, Sabtu (30/8/2025), memasuki babak baru.

Pihak kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan 22 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi perusakan dan provokasi.

Fakta mengejutkan terungkap: mayoritas dari mereka yang ditangkap bukanlah warga asli Bali.

Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, yang menegaskan bahwa situasi kini telah kondusif namun proses hukum akan terus berjalan.

“Sementara diamankan 22 orang. (Dan) ada 4 orang Bali, sisanya dari luar (Bali),” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, Sabtu (30/8/2025).

Ia juga menyebutkan, untuk anggota polisi yang terluka akibat pelemparan batu ada sebanyak 8 orang.

Ada) 8 orang anggota polri yang terluka terkena lemparan,” imbuhnya.

Sementara, untuk fasilitas yang rusak yakni tembok pagar Polda Bali ada yang dicongkel batunya dan di coret-coret.

“Kita bisa lihat sekarang sudah kondisi kondusif. Pendemo sudah membubarkan diri dan sampai saat ini masih aman terkendali. Jalan-jalan sudah dibuka lagi,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat jangan sampai terprovokasi dan sama-sama menjaga Bali agar tetap kondusif.

Travel Warning 

“Jangan sampai ikut-ikutan terprovokasi dan mencederai Bali itu sendiri. Kalau sampai Bali dipetakan tidak aman dan ada travel warning dari beberapa negara, berimbas kepada kita sendiri. Semuanya bertanggung jawab yang sama untuk menjaga kondusivitas di Bali,” ujarnya.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa berakhir ricuh di Mapolda Bali, pendem memaksa mendobrak pintu gerbang Mapolda Bali. Para massa aksi mendobrak pintu gerbang dengan cara menerjang dan juga melempari gedung Mapolda Bali dengan batu dan kayu.

Selain itu aksi massa, juga melemparkan suar kepada para petugas yang berjaga dan terakhir para petugas polisi yang berada di Mapolda Bali langsung berlari keluar dan membuat barisan pengamanan.

Selain itu, dua kendaraan water canon langsung keluar dari Mapolda Bali dan menyemprotkan ke massa aksi hingga mereka mundur ke belakang. Selain itu, kendaraan rantis dan barracuda dikeluarkan oleh pihak kepolisian.

Saat ini, pihak kepolisian membuat barisan untuk meredam massa yang masih melemparkan batu, kayu, air botol plastik mineral. Situasi saat ini cukup tegang di depan Mapolda Bali.