Bogor, ERANASIONAL.COM – Proyek pembongkaran Jembatan Kali Cibarengkok yang berada di perbatasan Desa Klapanunggal dan Desa Cikahuripan, Kabupaten Bogor, saat ini telah memasuki tahap pelaksanaan. Namun, di tengah proses pengerjaan, muncul praktik pungutan liar (pungli) yang meresahkan pengendara roda dua.
Tidak jauh dari lokasi pembongkaran, ditemukan adanya jalan darurat yang dibangun oleh sekelompok warga. Jalan ini dijadikan alternatif oleh pengendara motor, namun untuk melintasinya, mereka dipungut biaya oleh oknum yang bertanggung jawab.
Seorang pengendara motor yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku diminta membayar Rp2.000 untuk melintasi jalan darurat tersebut.
“Ya, karena saya bingung aksenya agak muter aja dan jauh gegara ada perbaikan, tapi ternyata disuruh bayar dua ribu sekali melintas sama orang yang jaga tadi,” ujarnya kepada Eranasional Minggu (31/8).

Padahal, berdasarkan perencanaan arus lalu lintas yang telah disepakati oleh Pemerintah Desa Klapanunggal dan Desa Cikahuripan, telah ditetapkan jalur alternatif resmi selama masa pengerjaan jembatan.
Akses dari Klapanunggal menuju Cikahuripan diarahkan melalui Perumahan Grand Kahuripan, Jalan Rinjani, dan tembus ke Perumahan Mega Residence di wilayah Desa Cikahuripan.
Sebaliknya, dari Cikahuripan ke Klapanunggal bisa melewati Perumahan Mega Residence dan Perumahan Kahuripan Mas, yang langsung tembus ke Grand Kahuripan di Klapanunggal.
Pengawas proyek yang berinisial K menyayangkan keberadaan jalan darurat tersebut. Ia mengatakan bahwa aktivitas di jalur tersebut mengganggu proses pekerjaan alat berat di lokasi.
“Jalan darurat ini sangat membahayakan. Kami khawatir ada puing bongkaran atau material yang jatuh ke bawah dan mencelakai pengendara. Selain itu, manuver alat berat jadi tidak maksimal,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan tegas dari aparat setempat maupun dinas terkait. Keberadaan jalan darurat tanpa izin tersebut dikhawatirkan tidak hanya menghambat proyek, tetapi juga berisiko tinggi bagi keselamatan warga.
Reporter: Athan
Tinggalkan Balasan