Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Pasca aksi anarkis yang terjadi di Kompleks Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekalongan, Pemerintah Kota (Pemkot) terus melakukan langkah-langkah penanganan.

Termasuk mengimbau agar masyarakat yang terbukti membawa atau mengambil barang hasil penjarahan untuk segera mengembalikannya.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf, menegaskan bahwa, Pemkot bersama jajaran instansi terkait telah mendeteksi beberapa barang yang dibawa oknum masyarakat saat kerusuhan berlangsung.

Bukti tersebut diperoleh dari sejumlah video yang beredar luas di media sosial maupun rekaman internal.

“Kemarin memang ada beberapa warga maupun orang tua dari oknum yang melakukan penjarahan komunikasi dengan kami,” ujar Aaf, di sela-sela tinjauannya monitoring ruangan-ruangan pasca insiden anarkis, Senin (1/9/2025).

Menurutnya, ada beberapa wajah oknum dan barang yang dibawa sudah terdeteksi lewat video-video yang beredar. Ia memastikan, jika ada warga atau oknum tersebut yang mau sukarela mengembalikan. Maka, identitasnya akan dirahasiakan dan tidak diproses hukum.

Ia menambahkan, langkah persuasif menjadi pendekatan utama agar masyarakat yang membawa barang hasil penjarahan bisa menyadari kesalahannya dan segera mengembalikan barang tersebut tanpa rasa takut.

Untuk itu, pihak kelurahan hingga RT/RW telah dilibatkan untuk membantu mengidentifikasi sekaligus memberikan imbauan langsung kepada warganya.

“Itu sudah kami infokan ke kelurahan dan perangkat RT/RW. Beberapa RT/RW juga sudah mengidentifikasi anak atau warga yang membawa barang-barang hasil penjarahan. Mereka akan bergerak mendatangi rumah-rumah tersebut dengan cara persuasif,” tambahnya.

Ia menyebut, Posko pengembalian barang hasil jarahan, bisa dikembalikan di Kantor Polres Pekalongan Kota, Kantor BPKAD Kota Pekalongan, maupun kelurahan terdekat. Posko ini nantinya menjadi titik pengembalian barang-barang sekaligus pusat informasi bagi masyarakat.

Wali Kota Aaf menekankan bahwa, fokus pemerintah bukan semata-mata pada proses hukum, melainkan pada pemulihan kondisi dan pemanfaatan kembali barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

“Yang terpenting sekarang adalah pemulihan. Kita ingin agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, dan fasilitas yang rusak maupun hilang bisa segera ditangani,” jelasnya.

Wali Kota Aaf juga mengapresiasi peran aktif masyarakat, khususnya para tokoh lingkungan, RT/RW, dan perangkat kelurahan, yang dengan sigap ikut membantu melakukan pendekatan kepada warganya.

Ia berharap kerja sama ini bisa mempercepat proses pengembalian barang sehingga tidak menambah kerugian daerah akibat aksi anarkis tersebut.

“Harapan kami, dengan adanya kesadaran dari warga yang sempat ikut-ikutan membawa barang, semuanya bisa dikembalikan. Dengan begitu kita bisa bersama-sama fokus pada upaya perbaikan dan pembangunan kembali,” tegasnya.

Dengan pendekatan persuasif ini, ia yakin bahwa, sebagian besar barang yang hilang bisa kembali, sehingga beban kerugian akibat kerusuhan dapat diminimalisir.

“Kami dari Pemkot Pekalongan juga berkomitmen menjaga kondusivitas daerah dengan melibatkan semua pihak agar situasi kembali normal,” tukasnya. (em-aha)