Pekalongan, ERANASIONAL.COM – 333 pelajar dari SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA mengikuti Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat kota yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) setempat pada 9–11 September di MAN 1 Kota Pekalongan.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini kompetisi disebut OMI sedangkan sebelumnya disebut Kompetisi Sains Madrasah. Namun, tetap berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan peserta didik.

Kepala Kemenag Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky menegaskan bahwa OMI bukan sekadar perlombaan rutin, melainkan ajang strategis untuk mengukur kemampuan siswa.

“Intinya sama, kompetisi yang dilaksanakan Kemenag secara berjenjang mulai dari kabupaten/kota hingga provinsi, lalu dipertandingkan di tingkat nasional. Pesertanya dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA,” terang Mahmud, Selasa (9/9/2025).

Ia menyebutkan bidang yang diujikan meliputi, matematika, IPA, sosial, dan seluruh mapel yang terintegrasi dengan agama.

“Dari sini kita memperoleh gambaran, apakah siswa-siswi kita mampu bersaing dengan daerah lain atau tidak. Yang terpenting, anak-anak bisa memahami materi dengan baik,” ujarnya.

Ia berharap bahwa, para peserta dapat mengulang prestasi seperti pada tahun sebelumnya. Karena menurutnya, setiap tahun Kota Pekalongan selalu meraih hasil di tingkat nasional.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Pekalongan, Jaelani menambahkan bahwa seluruh lomba dipusatkan di satu titik lokasi, MAN 1 Kota Pekalongan. OMI tingkat kota dilaksanakan tiga hari, tanggal 9 sampai 11 September. Peserta dari semua jenjang hadir di lokasi ini.

“Untuk tingkat MI dan SD diujikan Matematika dan IPAS. Tingkat MTs dan SMP antara lain Matematika, IPA dan IPAS. Sedangkan tingkat MA dan SMA, ada 6 mata pelajaran diantaranya Matematika, Geografi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Biologi,” terangnya.

Menurutnya, setiap mata pelajaran akan menghasilkan satu juara yang nantinya maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah sekitar satu bulan kemudian.

“Harapannya seluruh jenjang bisa benar-benar menguasai sains, riset, dan pengetahuan. Kami ingin madrasah membuktikan diri bahwa bisa berprestasi tidak hanya di kota, tetapi juga provinsi bahkan nasional,” tandasnya.

Lebih lanjut, salah satu madrasah yang mengirim peserta adalah MAN Insan Cendekia (IC) Pekalongan. M. Rosyid, pendamping OMI dari sekolah tersebut, menyampaikan bahwa ada 18 siswa yang ikut, masing-masing tiga siswa di enam bidang lomba.

“Persiapan Alhamdulillah lancar. Dimulai dari seleksi di madrasah masing-masing, lalu pembimbingan guru mata pelajaran. Anak-anak sangat antusias, bahkan sudah menunggu sejak proses seleksi sampai tes,” tuturnya.

Mengenai target, ia menegaskan semangat untuk melangkah lebih jauh sampai nasional, sesuai harapan Kemenag Kota Pekalongan.

“Tahun lalu sebenarnya sudah sampai nasional di bidang fisika, hanya saja belum beruntung. Tahun ini semoga lebih baik,” katanya. (em-aha)