Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan kembali melaksanakan program padat karya 2025 dengan melibatkan warga sekitar Sungai Meduri, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat.

Program yang berfokus pada pembersihan enceng gondok dan sampah di aliran sungai ini resmi dimulai Rabu pagi (17/9/2025) dan dibuka langsung oleh Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid atau Mas Aaf.

Wali Kota Aaf menegaskan, padat karya tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ada 50 warga sekitar Sungai Meduri, khususnya yang belum bekerja, dilibatkan dalam kegiatan ini.

“Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat sekaligus upaya menambah penghasilan mereka. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan membawa manfaat ganda, baik bagi lingkungan maupun perekonomian warga,” ujarnya.

Menjelang musim penghujan, Mas Aaf juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kebersihan lingkungan agar terhindar dari banjir dan genangan air.

“Enceng gondok memang tumbuh cepat, tetapi jika kita bergotong royong membersihkannya, sungai akan tetap terjaga. Mari kita rawat lingkungan masing-masing agar terhindar dari dampak cuaca ekstrem,” pesannya.

Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menambahkan, program padat karya ini berlangsung selama sepuluh hari, mulai 17 hingga 28 September 2025, dengan jam kerja pukul 08.00–12.00 WIB.

Setiap peserta mendapat uang transportasi Rp50.000 per hari dan pendampingan teknis dari DPUPR, DLH, serta perangkat kelurahan.

“Peserta harus ber-KTP Kota Pekalongan, sehat jasmani dan rohani, serta belum memiliki pekerjaan tetap. Kami juga menyediakan perlengkapan lengkap seperti sarung tangan, sepatu boots, sabit, hingga keranjang agar kegiatan berjalan optimal,” terang Betty.

Ia berharap program ini tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.

“Dengan gotong royong, risiko bencana saat musim hujan bisa ditekan,” ujarnya.

Salah satu peserta, Sujak, warga Bumirejo RT 05 RW 18 Kelurahan Pringrejo, mengaku bersyukur dapat ikut serta.

“Sehari-hari saya masih menganggur. Alhamdulillah dengan padat karya ini bisa mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan rumah tangga. Terima kasih kepada Pemkot yang sudah memberi kesempatan ini,” ungkapnya.

Sujak menambahkan, sebelumnya ia sempat bekerja di Bekasi sebagai pembuat perhiasan, namun harus kembali ke Pekalongan karena keterbatasan modal dan menurunnya permintaan.

“Program ini menjadi ruang bagi saya dan warga lain untuk tetap produktif,” tuturnya. (em-aha)