JAKARTA – DKI Jakarta tengah bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dari klaster pemudik Idul Fitri 1442 H.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan persiapan dibuat setelah berkaca dari kasus libur panjang Natal dan Tahun Baru dan lebaran di tahun sebelumnya.
“Meskipun Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan melakukan penyekatan, tapi kami tetap mewaspadai adanya potensi klaster hasil dari bepergian ini,” ucap Widyastuti dalam keterangan resminya, Senin (17/5/2021).
Dia juga mengungkapkan mayoritas penduduk Jakarta melakukan aktivitas perjalanan mudik ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Utara.
Untuk itu Pemprov DKI akan mengidentifikasi pelaku perjalanan dengan perangkat RT/RW untuk mendata orang-orang yang baru tiba dari mudik.
Tak hanya melakukan identifikasi, Widyastuti mengatakan antisipasi lainnya yang dilakukan adalah mempersiapkan fasilitas kesehatan apabila terjadi lonjakan kasus aktif.
“Per tanggal 17 Mei 2021, Dinkes DKI Jakarta menyiapkan 6.633 tempat tidur isolasi dan 1.007 fasilitas ICU,” ucap Widyastuti.
Widyastuti melanjutkan, dari kapasitas tempat tidur isolasi telah terisi 1.724 atau 26 persen dan ICU terisi 338 pasien atau 34 persen.
“Artinya, kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU masih di atas 50 persen,” Tambahnya.
Saat ini kasus aktif pasien Covid-19 di Jakarta dua pekan terakhir mengalami peningkatan.
Tercatat pada 3 Mei lalu masih ada 7.039 kasus aktif, kemudian meningkat menjadi 7.266 kasus aktif. Dan peningkatan kasus, kata Widyastuti, masih perlu diwaspadai setelah terjadinya libur panjang Lebaran Idul Fitri.
Editor: Redaksi
Tinggalkan Balasan