pengrajin siap mengantarkan peti jenazah yang sudah dipesan

Batang, eranasional – Pesanan peti mati dari sejumlah rumah sakit di wilayah Pantura untuk jenazah Covid-19 terus meningkat. Salah satu tempat produksi Peti Jenazah Topang Mas di Dusun Pagotan Desa Kalisalak Kecamatan Limpung, dalam sepekan sedikitnya membuat 10 peti jenazah hingga membuat pekerja kewalahan.

Selain menumpuknya pesanan, pengrajin mengaku kesulitan memenuhi semua permintaan karena dikejar waktu pengiriman. Hal itu diungkapkan Denis Awaludin, selaku kepala Produksi.

“Sudah sepekan ini permintaan bertambah. Sedikitnya ada sepuluh pesanan peti jenazah tiap pekannya. Pesanan sebagian besar berasal dari rumah sakit diwilyah Pantura seperti Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Batang,” tutur Denis kepada eranasional, Kamis (24/6/2021).

Dirinya mengaku biasanya dalam sehari ia hanya membuat 2 hingga 4 peti mati, namun kini untuk mengejar tenggat waktu menyelesaikan orderan, pihaknya pun saat ini menambah pekerja baru dan menambah jam kerja atau lembur.

“Dulu sebelum pandemi, jumlah karyawan kami hanya 20 orang. Demi mengejar orderan, kami harus menambah para pekerja menjadi 50 orang,” aku Denis.

Meski jumlah orderan saat ini mengalami peningkatan, dirinya mengaku tidak menaikan harga jual.

“Untuk harga jual peti jenazah termurah tanpa aksesoris mencapai Rp1,2 juta. Sementara yang termahal bergantung bahan baku kayu yang diinginkan dan aksesoris tambahan,” pungkasnya.

Reporter: MAH