BATAM – Pembukaan perbatasan Batam-Singapura tertunda karena tingkat vaksinasi belum sesuai dengan persyaratan dari negara singa. Yaitu sebesar 80 persen.
“Kita sudah melakukan persiapan pembukaan perbatasan. Karena vaksin belum lengkap, maka agak terulur,” kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam Kepulauan Riau, Jumat (10/9). Karenanya pemerintah terus menggesa pelaksanaan vaksinasi di penjuru kota kepulauan itu.
Wali Kota menyatakan Pemerintah Singapura berencana memberikan 60.000 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk warga Kota Batam Kepulauan Riau, demi mempercepat pembentukan kekebalan tubuh komunal di daerah itu. Namun, penyaluran vaksin masih menunggu dari Singapura.
Ia mengatakan apabila vaksin itu sudah tiba di Batam, maka akan diperuntukkan pada pemberian vaksin dosis kedua. “Dengan bantuan 60.000 dosis vaksin, lumayan bisa mempercepat vaksinasi, bisa mencapai 90 persen. Dulu Batam ditargetkan 70 persen. Kalau bisa 100 persen, kenapa tidak,” kata dia.
Singapura memberikan beberapa syarat untuk pembukaan perbatasan, di antaranya vaksinasi dan tingkat penularan Covid-19 yang landai. Saat ini, kata dia, sekitar 76,8 persen warga Batam telah divaksinasi Covid-19.
Tingkat penularan Covid-19 pun terus melandai. Saat ini saja, tinggal 129 warga yang masih aktif positif Covid-19, itu pun sebagian besar menjalani isolasi mandiri. “Hari ini BOR di bawah 10. Sebanyak 48 orang diopname,” kata dia.
Kasus Covid-19 di Batam sudah menurun drastis. Meski begitu, Wali Kota mengingatkan warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar kasus tidak kembali melonjak.
“Kalau ketersediaan vaksin banyak, segera datang. Kita terus siapkan, mudah-mudahan Batam bisa 100 persen divaksinasi,” kata dia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan