Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Jakarta- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengevaluasi target penanganan banjir di Ibu Kota. Sebelumnya, Pemprov DKI menargetkan banjir harus surut enam jam setelah hujan berhenti atau enam jam setelah air di kali dalam keadaan normal.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (2/11)

“Pengendalian kita menggunakan target, tentu kita akan evaluasi terus, apa yang membuat sebuah target tercapai dan apa yang membuat sebuah target tidak tercapai dalam rangka perbaikan terus menerus,” kata Anies.

Lanjut ia mengatakan target pengendalian banjir itu baru digunakan pihaknya setahun belakangan. Jika tanpa target, menurutnya, penanganan banjir tidak akan memiliki ukuran.

“Kita menetapkan target untuk setelah hujan berhenti, bila hujannya di atas 100 mm/hari maka harus dipompa, dikeringkan diberikan target enam jam. Kalau di bawah 100 mm hujannya, maka seharusnya tidak terjadi banjir. Artinya ada sesuatu yang salah dalam manajemen. Begitu juga dengan aliran sungai, kalau aliran sungai sudah kembali pada titik normal maka 6 jam sesudahnya,” ujarnya.

Sejumlah daerah di Jakarta sebelumnya dilaporkan terendam banjir pada Senin (1/11). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada pukul 18.00 WIB, ada 13 RT di Ibu Kota yang terendam banjir.

13 RT itu berada di beberapa kelurahan di wilayah Jakarta Timur. Di Kelurahan Lubang Buaya, ada 1 RT yang terendam banjir dengan ketinggian 40 cm. Banjir disebut karena luapan Kali Sunter.

Di Kelurahan Cipinang Melayu, BPBD mencatat ada 9 RT yang terdampak banjir dengan ketinggian 40-55 cm. Banjir di daerah ini juga disebut karena luapan Kali Sunter.

Sementara di Kelurahan Cipinang Muara, ada 3 RT yang terdampak banjir dengan ketinggian 40 cm. Luapan Kali Sunter disebut menjadi penyebab banjir di daerah tersebut.