Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan Kota mencatat jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) pada 2021 masih tinggi, yaitu sebanyak 620 orang.
“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekalongan hingga tahun 2021, penderita HIV/AIDS mencapai 620 orang,” kata Slamet Budiyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan usai kegiatan peresmian gedung baru Puskesmas Jenggot, Jumat (14/1/2022).
“Dari jumlah penderita tersebut, 190 orang diantaranya meninggal dunia dan 150 orang saat ini tengah menjalani pengobatan. Kondisi ini cukup memprihatinkan,” terangnya kepada eranasional.
Budi menambahkan, hingga saat ini terdapat 12 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Kota Pekalongan yang mampu memberikan pelayanan bagi penderita HIV/AIDS.
“Ada 10 Puskemas dan 2 RSUD di Kota Pekalongan yang bisa memberikan pelayanan bagi penderita HIV/AIDS, salah satunya Puskesmas Jenggot ini,” ujarnya.
“Pelayanan HIV/AIDS merupakan salah satu indikator SPM bidang kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota,” lanjutnya.
Sementara itu, Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid meminta kepada masyarakat agar waspada akan penularan HIV/AIDS yang tergolong masih tinggi di Kota Pekalongan.
“Kita harus berhati-hati bagaimana penularan HIV/AIDS nya ini harus ditekan, baik yang penularannya melalui penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV/AIDS, hubungan intim, dan sebagainya. Apapun gejala penularannya, harus hati-hati,” tegas Walikota.
“Alhamdulillah, Puskesmas Jenggot ini sudah bisa memberikan pelayanan bagi pasien ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), mudah-mudahan sesuai visi misi kami dalam sektor peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan,” katanya. (em-aha)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan