Pekalongan – Harga komoditas telur ayam dan cabai saat ini terpantau melambung. Harga telur mencapai Rp 27.000 per kilogram. Sedangkan, harga cabai merah teropong tembus Rp 60.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 57.000, cabai rawit hijau Rp 52 ribu, dan cabai keriting Rp 51.000. Kenaikan harga ini terjadi sejak pertengahan Bulan Mei lalu.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop dan UKM) Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Perdagangan pada Dindagkop-UKM setempat, Junaenah mengakui bahwa, untuk kondisi bahan pokok antara lain telur dan cabai merah saat ini memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dimana, rata-rata kenaikan telur masih kisaran normal dari HET Rp24 ribu posisi sekarang Rp27 ribu (atau kenaikan masih kisaran 5-10 persen), akan tetapi untuk cabai merah ini terbilang cukup tinggi dari HET Rp29 ribu saat sekarang ini mencapai Rp60 ribu.
“Untuk kenaikan harga cabai ini cukup tinggi, bahkan perbandingan harga antara akhir Bulan Mei kemarin dan awal bulan Juni ini kenaikannya hampir Rp11 ribuan, yakni pada akhir Mei Rp49 ribu kini awal Juni sudah sampai harga Rp60 ribu. Jenis cabai lainnya juga harganya masih tinggi, tetapi kenaikan harga yang paling tinggi adalah cabai merah teropong. Untuk cabai keriting Rp51 ribu, cabai rawit merah Rp60 ribu. Sementara untuk harga telur ayam saat ini Rp27 ribu per kilogram. Trend kenaikan harga dua komoditas tersebut terpantau sejak akhir Bulan Mei lalu hingga saat ini awal Juni masih naik,” ucap Junaenah.
Junaenah menyebutkan, kenaikan harga tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang saat ini cenderung ekstrem dan harga pakan ayam yang juga naik sehingga membuat pasokan cabai maupun telur mengalami kenaikan. Terlebih, permintaan masyarakat akan kedua komoditas itu juga naik pasca lebaran.
Meski dua komoditas tersebut mengalami kenaikan, namun hal ini tidak mempengaruhi harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) lainnya seperti beras, daging ayam ras, dan sebagainya yang cenderung masih stabil. Untuk harga beras di pasaran, beras jenis premium dibanderol Rp10.600/kg, beras medium Rp10.000/kg. Sedangkan, harga daging ayam Rp36 ribu/kg atau turun dibandingkan sebelum maupun sesudah lebaran di angka Rp40 ribuan.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan bahwa, jajaran Dindagkop-UKM akan terus memantau tingkat harga di pasar rakyat yang ada di Kota Pekalongan seperti Pasar Banjarsari, Pasar Grogolan, dan Pasar Banyurip.
Menurutnya, hasil dari kegiatan pantauan harga di pasar tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi Dindagkop-UKM baik dari segi penyebab kenaikan, rantai distribusi, hingga kendala yang dihadapi agar harga kepokmas di Kota Pekalongan bisa tetap stabil.
“Himbauan kami kepada masyarakat agar mereka bisa berbelanja secukupnya sesuai kebutuhan saja, jangan membeli secara berlebihan. Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dindagkop-UKM senantiasa akan mengupayakan agar harga kepokmas bisa selalu stabil dan kami terus pantau dari harga, distribusi, dan hambatan agar semua harga kepokmas bisa kembali normal sesuai HET,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan