Pekalongan – Pasca kebakaran yang terjadi pada tahun 2018 silam dan menghanguskan 4000 kios di Pasar Banjarsari, para pedagang menempati kios darurat di Jalan Patiunus hingga saat ini. Berbagai macam permasalahan mereka hadapi, mulai dari lapak yang sempit dan terkini, banjir rob.
“Kondisi kios darurat yang selama ini kami tempati sering tergenang banjir rob, dan kondisi lapak yang sempit, tentu sangat menghambat usaha kami,” kata Aji Kristiyanto (44), salah satu eks pedagang Pasar Banjarsari.
Adanya sengketa dengan pihak ketiga membuat rencana pembangunan Pasar Banjarsari menjadi terhambat. Namun, berbagai upaya serius yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan akhirnya membuahkan hasil, meski memakan waktu yang lama.
Dimulai dari pembongkaran dan pembersihan puing-puing bangunan pasca kebakaran yang sudah kelar pada awal Juli 2022 ini, serta menunggu usulan anggaran ke Pemerintah Pusat agar segera terealisasi pembangunan pasar pada tahun 2023 mendatang.
Hal tersebut mendapat apresiasi oleh Aji, saat mengikuti Istighosah dan Doa Lintas Agama di area eks Pasar Banjarsari, Senin (25/7/2022) malam.
“Terima kasih Pemkot Pekalongan yang telah berupaya membangun kembali Pasar Banjarsari. Kami mewakili pedagang sangat senang sekali, karena kabar baik ini sudah lama kami nantikan,” ujarnya.
Pedagang batik yang mengaku pernah menempati lapak blok 68-69 sebelum terbakar ini berharap, pembangunan kembali Pasar Banjarsari bisa sesegera mungkin dilakukan.
Senada dengan Aji, Eko (36), juga merasa bersyukur karena Pemkot Pekalongan sudah mendengar keluh kesah para pedagang yang selama ini dirasakannya.
“Alhamdulillah, setelah bertahun-tahun kami menunggu. Akhirnya, pembongkaran bekas Pasar Banjarsari ini kelar. Tinggal pembangunannya saja. Terkait anggaran yang tadi disampaikan oleh pak Walikota, semoga dikabulkan oleh Pemerintah Pusat,” harapnya.
Sementara itu, Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa, Istighosah dan doa bersama menjadi momentum yang luar biasa untuk Kota Pekalongan karena bisa guyub rukun dan satu tujuan dalam berikhtiar di porsinya masing-masing.
“Ikhtiar sudah kami lakukan dan alhamdulillah, pada tahun 2022 ini bangunan eks Pasar Banjarsari bisa diratakan. Perjanjian dengan pihak ketiga bisa terselesaikan. Tinggal menunggu usulan anggaran ke Pemerintah Pusat yang terus kami upayakan agar bisa terealisasi untuk pembangunan pasar ini,” ucap Aaf, sapaan akrabnya.
Sebab, menurutnya, dengan dana yang diusulkan Pemkot sebesar Rp176 Milliar untuk pembangunan kembali Pasar Banjarsari ini tidak tercukupi dengan APBD Kota Pekalongan.
“Kami terus berikhtiar untuk komunikasi, dan dalam waktu dekat akan bertandang ke Jakarta untuk menemui pejabat di Pemerintah Pusat yang berwenang agar Pasar Banjarsari ini bisa terbangun baik lewat DPR RI, Menteri Perdagangan, dan sebagainya,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga memohon doa kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan agar upaya Pemkot Pekalongan untuk membangun kembali Pasar Banjarsari bisa segera tercapai.
“Kami minta doa dan restu seluruh masyarakat supaya usaha kami untuk mengkomunikasikan dana APBN yang digunakan untuk membangun kembali pasar ini bisa dilancarkan dan mudah-mudahan tahun 2023, pasar penuh sejarah ini bisa terbangun kembali,” harapnya. (em-aha)
Tinggalkan Balasan