Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu dengan Direktur Van Oord Mr. Peter van der Hulst, di Jakarta. (Foto: Dok MPR RI)

JAKARTA, Eranasional.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong percepatan pembangunan Giant Sea Wall Jakarta sebagai bagian dari Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Hal ini sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, hingga saat ini Jakarta masih kerap digenangi banjir. Karena itu, proyek Giant Sea Wall harus segera diselesaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono secepatnya.

Adapun pembangunan Giant Sea Wall mulai serius dicanangkan pada 2014 saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Giant Sea Wall direncanakan memiliki kedalaman sekitar 15 meter, tinggi sekitar 7 meter, serta panjangnya mencapai 37,356 km yang membentang di sepanjang Teluk Jakarta.

Tujuan utamanya untuk mencegah penetrasi air laut masuk ke daratan, abrasi laut, dan banjir rob. Sehingga diharapkan dapat mencegah bencana banjir di DKI Jakarta. Hal ini mengingat sebagian wilayah DKI Jakarta atau sekitar 40 persennya, berada di bawah permukaan laut, yang berpotensi selalu dilanda banjir besar.

“Selain itu, masifnya penggunaan air tanah baik oleh rumah tangga maupun industri, juga semakin membuat turunnya permukaan tanah rata-rata per tahunnya mencapai 7,5-12 cm. Bahkan di beberapa daerah bisa mencapai 20 cm. Keberadaan Giant Sea Wall nantinya juga dapat menampung air dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga bisa diolah untuk memenuhi sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Sebagaimana juga ditekankan Presiden Joko Widodo,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (13/2/2023).

“Walaupun Ibu Kota Negara akan pindah ke Kalimantan Timur, tetapi pembangunan Giant Sea Wall harus tetap dilaksanakan, sebagai upaya agar Jakarta tidak tenggelam,” imbuhnya.

Hal tersebut Bamsoet sampaikan usai menerima Direktur Van Oord Mr. Peter van der Hulst, di Jakarta.