Eranasional.com – Pemprov DKI Jakarta putuskan mengganti bantuan sosial (bansos) dalam bentuk sembako menjadi uang tunai. Kebijakan itu mulai diterapkan pada Januari 2021, dan jumlah warga yang menerima bakal berkurang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sebelumnya yang menerima ada 2,45 juta Kepala Keluarga (KK), kemungkinan nanti jumlahnya menurun. “Penerima paket sembako sejak awal pandemi April lalu, kali ini totalnya akan berkurang,” kata Riza, Kamis (17/12/2020).

Penerima bansos nantinya, Riza menyampaikan, KK yang tergolong terkena dampak Covid-19 secara ekonomi. Ia juga mengatakan, sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai dilonggarkan, mulai banyak warga yang penghasilannya kembali pulih.

“Karena sudah banyak warga Jakarta yang alhamdulillah bisa dapat bekerja kembali,” katanya.

Dilansir Suara.com, dalam pemberian bansos dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), Riza menerangkan, anggaran bansos akan tersalurkan seutuhnya. Masyarakat penerima akan sama menerima manfaat tanpa ada perbedaan kualitas paket sembako.

Diketahui, sebelumnya Menteri Sosial Juliari Batubara menjadi tersangka skandal kasus korupsi bansos. Juliari disinyalir memotong Rp 10-15 ribu tiap paketnya. Akibatnya paket bansos yang diterima masyarakat berbeda-beda kualitasnya.

“BLT lebih baik diberikan, masyarakat mendapatkan haknya penuh, tidak berkurang, Rp 300 ribu utuh,” katanya lagi.

Dalam prosesnya, Riza menyatakan kebijakan mengganti Bansos jadi BLT sudah disepakati bersama Pemerintah Pusat. “Itu sudah menjadi kebijakan bersama, setelah ditimbang-timbang dengan berbagai pertimbangan, bantuan sosial tunai lebih baik diberikan,” tutup Riza. (Nur Cahyono)