YOGYAKARTA, Eranasional.com – Setelah guncangan pertama yang berlangsung pada Jumat kemarin, 30 Juni 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan bahwa gempa susulan di Yogyakarta masih terjadi.
“Tadi terakhir 47 kali gempa susulan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau salah satu rumah warga terdampak gempa di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Sabtu, 1 Juli 2023.
Kendati begitu, kekuatan gempa susulan tersebut semakin melemah dan frekuensinya mengalami pengurangan.
Terendah hanya Magnitudo 2,8 yang hanya bisa dideteksi oleh detektor gempa.
“Menurun, tadi semakin jarang selang waktunya dan kekuatannya semakin melemah. Sampai terendah 2,8 terendah itu tidak dirasakan manusia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, melemahnya gempa susulan karena kekuatan getaran dari bagian yang pecah atau patah hasil proses subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia terus menurun.
Kata dia, batuan lempeng yang patah cukup pejal atau solid, sehingga intensitas gempa susulan relatif tak terlalu banyak.
“Semakin jarang semakin jarang dan kekuatannya semakin melemah jadi semakin stabil-lah bahasa mudahnya,” tuturnya.
Diketahui, Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Yogyakarta pada Jumat, 30 Juni 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 19.57 WIB.
Gempa ini tak berpotensi menimbulkan tsunami.
Pusat gempa berada di laut kedalaman 12 kilometer sebelah barat daya Bantul, DI Yogyakarta.
Lokasi tepatnya berada di 8.70 Lintang Selatan, 110,06 Bujur Timur. Titik gempa berada 94 kilometer dari Bantul.
Tinggalkan Balasan