“Tinggal kita melakukan pencegahan dari segi lain seperti pencegahan kenakalan remaja, dan lain lain. Jika toleransi beragama ini sudah terwujud, maka bisa menjadi pondasi kuat untuk mengatasi permasalahan lain seperti perekonomian, kepemudaan, dan kegiatan masyarakat lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, moderasi beragama di Kota Pekalongan sudah semakin baik terlebih adanya FKUB yang membantu situasi Kota Pekalongan ini semakin adem ayem dan kondusif, serta aman dari konflik beragama.
“Langkah dan upaya Kemenag dengan meresmikan kampung ini juga membantu FKUB semakin terkoordinir dan bersinergi dengan Pemkot, dan instansi terkait lainnya serta ormas keagamaan sehingga semakin kondusif kehidupan moderasi beragama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Pekalongan Kasiman Mahmud Desky menjelaskan, launching Kampung Moderasi Beragama ini adalah sebuah program dari Kemenag RI khususnya Dirjen Binmas Islam, di mana program penguatan moderasi beragama ini menjadi program prioritas Kemenag, salah satunya bagaimana mempromosikan hidup moderat, toleran, tanpa kekerasan, dan mencintai NKRI menjadi pola pikir serta tindakan di masyarakat.
“Di jajaran Kemenag juga sudah diberikan wawasan moderasi beragama, sehingga kemudian moderasi beragama ini diteruskan ke masyarakat yang heterogen dari sisi agama, suku, warna kulit sehingga daya jangkaunnya lebih luas,” pungkasnya. (em-aha)
Tinggalkan Balasan