Kualitas udara di Jakarta beberapa waktu belakangan sangat buruk. (Foto: Ist)

Medan, Sumatera Utara 124 (status sedang) Banjarbaru, Kalimantan Selatan 122 (status sedang), Semarang Jawa Tengah 117 (status sedang). Jakarta hanya 114 atau status sedang.

Menurut Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS) Ali Ahmudi Achyak, jika dilihat rerata posisinya terhadap kota-kota besar dunia, Jakarta rerata di posisi ke-7 (rerata 155).

Selanjutnya New Delhi – India (rerata 217), Beijing – China (rerata 210), New York – USA (rerata 191).

Karachi – Pakistan (rerata 170), Doha – Qatar (rerata 164) dan Johannesburg – Afrika Selatan (rerata 162).

Kondisi tersebut (AQI – IQAir) juga terus berubah seiring pergantian musim dan upaya pemerintah di setiap negara untuk mengatasi polusi di wilayahnya.

“Posisi Jakarta juga berubah-ubah dari waktu ke waktu menyesuaikan kondisi alam dan lingkungan di sekitarnya. Itu lumrah,” ujarnya.

Menurut Ali, kondisi sebulan terakhir ini polusi udara di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia memburuk (rerata AQI > 150).

Hal ini harus segera dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan.

“Salah satunya dengan pengaturan industri, pengendalian konsumsi BBM dan pengkajian kembali energi alternatif untuk mengurangi konsumsi batu bara di PLTU,” katanya.