Kegiatan On The Job Training Tata Laksana Sesuai Standar Bagi Petugas Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fanyankes) di Kota Pekalongan digelar pada 3-5 Oktober 2023 di Hotel Howard Johnson. (Foto: Ist/Dok Diskominfo Pemkot Pekalongan)

KOTA PEKALONGAN, Eranasional.com – Angka kematian bayi dan balita akibat diare setiap tahunnya mengalami peningkatan. Setelah dievaluasi, salah satunya disebabkan karena kurang optimalnya kemampuan tenaga kesehatan (nakes), khususnya yang ada di Puskesmas. Sehingga, para nakes ini perlu dibekali pengetahuan tentang tata laksana penanganan bagi bayi yang sesuai standar.

Epidemiologi Madya sekaligus Pengelola Program Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan (PISP) pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Budi Nugroho mengungkapkan bahwa petugas nakes wajib tahu dan mampu melaksanakan diagnosa penanganan PISP terutama diare.

Jika secara teknis penanganan salah, maka saat pengobatan juga akan salah. Sementara, jika diagnosa dan penanganan sudah tepat, maka bisa mencegah kematian bayi dan balita akibat diare tersebut.

“Untuk meningkatkan pengetahuan tersebut, kami memfasilitasi kegiatan On The Job Training Tata Laksana Diare Sesuai Standar Bagi Petugas Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fanyankes) di Kota Pekalongan. Dimana, petugas fasyankes di Puskesmas ini diharapkan mampu melaksanakan diagnosa dan tata laksana yang sesuai standar,” ucapnya usai menutup kegiatan On The Job Training Tata Laksana Sesuai Standar Bagi Petugas Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Kota Pekalongan selama 3 hari, 3-5 Oktober 2023, berlangsung di Hotel Howard Johnson Kota Pekalongan, Kamis siang (5/10/2023).

Menurutnya, perlunya deteksi dini pada bayi atau balita yang menderita diare, jangan sampai ketika bayi atau balita telat penanganannya saat dibawa ke fasyankes terdekat. Pasalnya, hal ini akan membahayakan kesehatan bayi dan pengobatannya akan kurang maksimal.

“Sebetulnya yang paling utama kesigapan ibu bayi tersebut, ketika ibu itu tahu kondisi bayinya yang sedang mengalami diare maka dia harus segera membawa bayinya berobat ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pelayanan dan penanganan untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (emaha)