“Sebenarnya, rekaman tidak sengaja dilakukan, karena saat itu salah satu perawat kami memeriksa telepon seluler pasien untuk mendapatkan informasi tentang keluarga dia. Tapi ponsel pasien dalam keadaan terkunci dan secara tidak sengaja merekam keadaan di ruangan itu,” jelas Imran.

Dia pun mengaku bahwa apa yang dilakukan ketiga perawatnya itu di luar batas kewajaran.

Sehingga, pihaknya pun mengajukan permohonan maaf kepada pasien serta seluruh masyarakat.

Adapun soal pelecehan, Imran kembali menjelaskan, bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan maksud merangsang pasien agar bisa sadar.

Itu sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) saat pasien berada dalam pengaruh minuman keras atau mabuk.

“Itu sebenarnya sudah sesuai SOP. Karena dugaan awal pasien ini dalam kondisi mabuk atau pengaruh minuman keras dan pingsan setelah tertabrak oleh pengendara,”bebernya.

“Jadi pasien diberikan oksigen dan alkohol sebagai rangsangan agar dia sadar. Saat itu, pasien menunjukkan reaksi dengan menendang,” katanya.