SEMARANG, Eranasional.com – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membenarkan pihaknya membagi-bagikan 177 unit sepeda motor untuk seluruh Lurah di wilayahnya.

Hevearita mengatakan hal itu sekaligus mengklarifikasi informasi yang beredar dan menjadi polemik di masyarakat.

Mbak Ita, panggilan akrabnya meminta maaf karena tidak menjelaskan secara rinci anggaran sebesar Rp8 miliar Menurutnya, anggaran sebesar itu tidak hanya digunakan untuk mendanai pengadaan sepeda motor dinas para Lurah, tetapi juga pengadaan barang rumah tangga lainnya.

“Saya mohon maaf atas kesalahan informasi tersebut. Saya ingin meluruskan bahwa anggaran Rp8 miliar tidak hanya digunakan untuk pengadaan sepeda motor saja, tetapi juga kebutuhan rumah tangga lainnya untuk pelayanan masyarakat,” kata Mbak Ita dalam siaran persnya, Minggu, 3 Desember 2023.

Menurut dia, polemik terjadi karena anggaran pengadaan yang ditetapkan senilai Rp7,931 miliar dibacakan secara keseluruhan, sehingga menimbulkan pertanyaan.

“Melihat dari berita-berita yang mungkin viral, saya mungkin membacanya keseluruhan Rp7,931 miliar. Sementara itu, anggaran tiap sepeda motor mengacu pada harga dealer Rp26.566.732. Dengan demikian, total anggaran Rp4.702.311.564,” ujarnya.

Adapun jenis sepeda motor dinas untuk para Lurah, kata Mbak Ita, yaitu Honda Vario 160 CC. Hal  itu telah diserahkan pada peringatan HUT ke-52 Korpri di di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Rabu, 29 November 2023 lalu.

Selain sepeda motor untuk 177 lurah se-Kota Semarang, Bagian Rumah Tangga Pemkot Semarang juga melakukan pengadaan barang untuk kepentingan masyarakat, seperti pakaian dinas, TV LED, dan alat pemadam api ringan (APAR).

Pengadaan TV LED dilakukan karena kondisi TV layar datar yang digunakan untuk pemandu informasi masyarakat di Balai Kota Semarang telah buram dan usang.

Sedangkan, pengadaan APAR juga perlu dilakukan karena sudah tua. Sementara itu, tabung alat pemadam api belum diganti sejak 2004.

“Begitu juga dengan sepeda motor lurah sejak 2014 belum diganti. Bayangkan sudah hampir sembilan tahun belum diganti. Padahal, saat ini, banyak pelayanan masyarakat sehingga lurah harus sering turun di lapangan,” imbuhnya.

Mbak Ita melanjutkan, bahwa pengadaan sepeda motor dan barang rumah tangga lain bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Semarang Tahun 2023.

Dia mengklaim, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Semarang dapat mengatur keuangan lebih fleksibel karena Kota Semarang tidak mengalami defisit selama dua tahun terakhir.

“Jadi, kami sudah tahu mana yang harus efisien, prioritas, dan sebagainya. Pada saat akhir pembahasan APBD Perubahan, Tim TAPD melihat ada anggaran-anggaran yang bisa digunakan untuk kepentingan pelayanan publik. Salah satunya adalah sepeda motor,” jelasnya.

Dia pun meminta masyarakat untuk mengawal dan mengawasi setiap langkah atau kebijakan Pemkot Semarang. Mbak Ita memastikan, pengadaan sepeda motor dinas lurah dilakukan secara transparan. Dan, masyarakat dapat memantaunya melalui aplikasi belanja online atau e-Katalog.

“Maaf kalau kemarin membuat orang bertanya-tanya. Proses-prosesnya monggo panjenengan bisa lihat di e-Katalog. Jadi, tidak ada lagi istilahnya nempil,” pungkasnya. (*)