Denny menjelaskan bahwa modus pembunuhan pelaku yakni diduga suka hidup hedon.
“Memang atas dasar ekonomi pelaku ini, karena pelaku suka hidup hedon (mewah),” ungkap Denny.
Diduga karena untuk memenuhi kebutuhan itu pelaku tega menghabisi korban.
“Karena untuk memenuhi kebutuhan itu yang bersangkutan langsung mengambil kesimpulan seperti itu,” jelas dia.
Petugas Autopsi mengaku menangis saat melihat kondisi jenazah korban pembunuhan di Boltim.
Korban yang ditemukan tewas pasca hilang selama beberapa jam sempat dautopsi di rumah Sakit Bhayangkara Manado, Jumat 19 Januari 2024.
Jenazah yang tiba pukul 02.00 Wita, akhirnya dilakukan otopsi setelah tenaga medis datang pada pukul 07.00 Wita.
Proses autopsi memakan waktu selama empat jam di RS Bhayangkara Manado.
Tinggalkan Balasan