Lebih lanjut, sejauh ini penyaluran alokasi pupuk bersubsidi menggunakan sistem RDKK. Sistem tersebut, kata dia, bertujuan untuk kebaikan agar penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran. Hanya prakteknya di lapangan tak sesuai harapan dan masih banyak petani kesulitan pupuk.

Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah perlu menyiapkan 10 persen pupuk cadangan dari jumlah RDKK yang diajukan.

“Nah pupuk cadangan itu bisa dipergunakan jika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan pupuk maupun ada petani belum masuk di RDKK,” tuturnya.

Zeiniye mengungkapkan, bahwa kesulitan pupuk yang saat ini dirasarakan hampir di seluruh petani di Jawa Timur disebabkan karena sejumlah daerah malah terjadi pengurangan alokasi penyaluran pupuk bersubsidi.