Dia pun berharap, keberadaan TPS-3R Rowo Indah Pringrejo dapat dimaksimalkan di tingkat kelurahan sebagai upaya pengurangan sampah.

Kata Wali Kota Mas Aaf, berbagai upaya pengelolaan sampah yang telah digagas DLH Kota Pekalongan sebelumnya tetap akan dievaluasi.

Selain itu, Pemkot berencana melakukan studi banding ke daerah-daerah yang dinilai telah berhasil menangani sampah tersebut.

“Mudah-mudahan niat Kota Pekalongan dengan berbagai upaya dan program untuk pengurangan sampah ke TPA Kota Pekalongan bisa berjalan maksimal,” imbuhnya.

Tidak hanya pemerintah saja, Mas Aaf juga berharap keterlibatan seluruh unsur masyarakat dalam upaya pengurangan sampah.

“Tanpa keterlibatan semua pihak hasilnya tidak akan maksimal. Sampah ini sebetulnya bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomis tinggi dan bisa ditabung ke bank sampah, untuk pakan maggot, diolah menjadi kompos, dan sebagainya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan Sri Budi Santoso mengatakan pembangunan TPS-3R Rowo Indah sudah diinisiasi sejak akhir 2023 lalu untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengurangi sampah dari sumbernya.

Dalam pengelolaan sampah, Budi menyebutkan, berhubungan dengan penanganan mulai dari mengatur, mengumpulkan sampah, kemudian memilah, memindah, mengangkut, dan membawa ke TPA.