Pondasi dan ketinggian Jembatan Palu IV didesain dengan mempertimbangkan nilai seismik gempa dan tsunami berdasarkan peta risiko gempa dengan bentang total 250 meter.

“Desain Jembatan Palu IV telah mendapatkan persetujuan rekomendasi dari Menteri PUPR pada 5 Maret 2020, setelah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada 3 Maret 2020,” kata Arie Setiadi.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah Kementerian PUPR Dadi Muradi mengatakan, rekonstruksi jembatan ini sudah lama dinanti masyarakat Palu, karena jembatan ini merupakan ikon Kota Palu dan sangat berperan dalam konektivitas yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat.

“Progres fisiknya hingga saat ini sebesar 57,86% dan direncanakan selesai pada Desember 2024. Pekerjaannya meliputi pembangunan Jembatan Utama sepanjang 250 meter, Sisi Barat Tanggul sepanjang 382 meter dan Sisi Timur Tanggul sepanjang 408 meter,” ujarnya.

Sedangkan untuk jalan elevated yang merupakan bagian dari sistem mitigasi bencana tsunami, dikatakan Dadi dikerjakan dalam dua paket pekerjaan.

Yakni Rehabilitasi Ruas Jalan Dalam Kota Palu, Rekonstruksi dan A1 Penanganan Tanggul Jalan Rajamoili – Cut Mutia (16,25 km) dan Rekonstruksi serta Penanganan Tanggul Jalan Cumi – cumi (2,4 km).

“Kedua paket tersebut masih dalam proses konstruksi bersamaan dengan Jembatan Palu IV,” jelasnya. []