Morowali, ERANASIONAL.COM – Seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China bernama Shi Xiaomian (40) tewas usai terkena semburan debu panas nikel saat bekerja di PT Baoshuo Taman Industry Invesment Group (BTIIG) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Selain korban tewas, satu TKA lainnya bernama Sakkaria (32) menderita luka bakar akibat insiden tersebut.

Peristiwa itu terjadi di area tungku 7 feronikel di kawasan PT BTIIG, Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat, Sabtu 17 Agustus 2024 lalu, sekitar pukul 14.00 Wita.

“Kejadian berawal saat Shi Xiaomian mengajak Sakkaria untuk mengukur tiang habim,” ujar Kasat Reskrim Polres Morowali, Iptu Agus Salim kepada wartawan, Kamis 22 Agustus 2024.

Setelah pekerjaan selesai, kedua korban menunggu loader mundur agar bisa menyeberang.

Namun Sakkaria merasakan hawa panas sehingga lebih dulu menjauh dari lokasi sementara Shi Xiaomian tetap di posisinya.

“Sakkaria merasakan panas dan langsung bergeser dari lokasi, namun Shi Xiaomian tidak bergeser dari lokasi karena menunggu loader mundur terlebih dahulu,” jelasnya.

Nahas, debu panas nikel tiba-tiba menyembur keluar dari pembuangan hingga mengenai kedua korban.

Keduanya yang terkena semburan debu tersebut langsung berlari menjauh dari lokasi.

“Saat itu keluar debu panas dari pembuangan dan mengenai Shi Xiaomian dan Sakkaria,” bebernya.

Kedua korban selanjutnya dievakuasi ke klinik perusahaan karena menderita luka bakar serius.

Namun karena kondisi korban parah dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

“Shi Xiaomian dan Sakkaria dilarikan ke klinik Huabao untuk dilakukan pertolongan. Sekitar pukul 15.30 Wita, Sakkaria dibawa ke Puskesmas Wosu untuk dilakukan perawatan lebih lanjut dan Shi Xiaomian dibawa ke RSUD Morowali,” ungkap Agus.

Agus menambahkan Sakkaria menderita luka bakar di kaki kiri dan kanannya.

Sementara, Shi Xiaomian mengalami luka bakar 90 persen dan dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit.

“Akibat dari kejadian tersebut Sakkaria mengalami luka bakar sekitar 18 persen. Sedangkan Shi Xiaomian mengalami lukan bakar 90 persen. Dan meninggal di RS,” pungkasnya. []