Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Sebanyak 33 orang penerima bantuan sosial (bansos) yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dilatih menjadi seorang wirausaha pemula di bidang teknis pengolahan kue agar bisa berdaya.

Mereka yang merupakan perwakilan warga dari masing-masing kelurahan dan mayoritas ibu-ibu rumah tangga di Kota Pekalongan tersebut mendapatkan pelatihan teknik pengolahan kue kering maupun kue basah yang difasilitasi oleh Dindagkop-UKM setempat.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyambut pelatihan itu dalam rangka membekali teori dan praktek cara pengolahan kue yang paling mudah dan familiar di tengah masyarakat, salah satunya kue nastar, putri salju, risoles, dan pastel.

“Para peserta yang mayoritas ibu-ibu ini begitu semangat. Kami ingin, setelah mendapatkan pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ini bisa langsung praktek memproduksi maupun berjualan kue lebaran nantinya,” ucapnya di Hotel Howard Johnson Pekalongan, Senin, 26 Agustus 2024.

Pihaknya berharap, dengan dibekali pelatihan keterampilan kerja ini, para peserta bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga mereka.

Disamping mengurus rumah tangga, tapi mereka tetap produktif berkarya membuat aneka jenis kue. Ia juga sempat mencicipi hasil karya (haskar) para peserta pelatihan. Menurutnya, cita rasa haskar mereka tak kalah dengan produk kue-kue yang dijual di pasaran.

“Meski nastarnya agak sedikit gosong, tapi masih enak dan sangat layak dikonsumsi. Kami juga memaklumi karena masih pemula. Yang penting tetap semangat mencoba dan berlatih terus sehingga bisa mahir nantinya. Rasanya tidak kalah dengan kue yang dijual di pasaran,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono  menjelaskan, selama 3 hari, Dindagkop-UKM mengundang para anggota  keluarga yang tercantum dalam DTKS sebanyak 33 orang di masing-masing kelurahan.

Mereka dibekali membuat kue supaya anggota keluarga kurang mampu ini bisa memiliki motivasi untuk memulai usaha, dan mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarganya sehingga kebutuhan mereka bisa tercukupi serta lebih sejahtera secara ekonomi.

“Dalam sehari, ada 3 jenis kue yang mereka buat dalam pelatihan ini. Pesertanya ada 33 orang dari perwakilan masing-masing kelurahan,” kata Supriono.

Supriono menerangkan, pelatihan untuk penerima bansos DTKS ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM) Tahun 2024.

“Mereka yang masuk DTKS ini sebelumnya telah diusulkan kelurahan untuk mendapatkan pelatihan. Harapannya, mereka bisa mengimplementasikan ilmu ini di rumahnya, minimal untuk membuat cemilan bagi keluarganya. Lalu, memasarkan haskarnya sendiri secara luas,” pungkasnya. (em-aha)