Untuk terus mencari keberadaan IS, Pemerintah Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman meminta masyarakat untuk mengaktifkan poskamling.

Langkah ini ditempuh sebagai upaya kolaborasi antara masyarakat dengan kepolisian dalam mengejar IS serta menjaga keamanan lingkungan.

“Soalnya situasi tersangka yang masih belum tertangkap, menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat. Makanya perlu adanya peran masyarakat untuk mengamankan kampungnya masing-masing,” kata Wali Nagari Guguak, Ahmad Yuni Kamil dikutip dari Kompas TV.

Kasus rudapaksa disertai pembunuhan seorang gadis berinisial NKS di Padang Pariaman, Sumatera Barat, mencuat ke publik.

Korban diketahui berasal dari keluarga kurang mampu dan sehari-hari membantu ekonomi keluarga dengan berjualan gorengan.

NKS biasanya berjualan gorengan di sekitar rumahnya setiap sore, mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Namun, pada Jumat 6 September 2024, hingga pukul 20.00 WIB, korban tidak kunjung pulang.

Keluarga yang khawatir kemudian berupaya mencari keberadaan NKS bersama warga sekitar.

Pencarian yang dilakukan sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari belum membuahkan hasil.

Akhirnya, pada Minggu 8 September 2024, warga dan aparat menemukan beberapa barang milik korban di semak-semak.

Seorang warga bernama Safril menceritakan bahwa keberadaan korban terungkap setelah seorang anak secara tidak sengaja menemukan tangan korban yang mencuat dari tanah.

“Awalnya anak kecil itu menemukan tali rafia dan menariknya. Ternyata yang keluar adalah tangan korban,” ujarnya.

Setelah dilakukan penggalian, jasad NKS ditemukan dalam kondisi tanpa busana dan terkubur dengan kedalaman sekitar setinggi lutut. ]