Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Tanggul yang berada di sisi timur Sungai Meduri-Bremi Desa Jeruksari, Kabupaten Pekalongan dengan panjang 10 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 2 meter jebol karena tak mampu menahan debit air yang tinggi pada Sabtu subuh, 23 November 2024.
Akibatnya, air tumpah hingga merendam ribuan rumah yang berada di sebagian wilayah Kabupaten Pekalongan, Kecamatan Tirto, tepatnya di Desa Jeruksari dan Tegaldowo.
Tak hanya itu, 5 RW di Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan juga ikut terdampak banjir.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) BPBD Kota Pekalongan, Aprilianto Dwi Purnomo mengungkapkan, air limpasan Sungai Meduri-Bremi mulai menggenangi pemukiman warga di Pasirsari sekitar pukul 17.00 Wib.
“Banjir menggenangi sepanjang Jalan Sutan Syahrir serta wilayah RW 3, 4, 5, 6, dan 7 Pasirsari dengan ketinggian antara 20-30 cm. Lalu, pada hari Minggu pukul 06.00 Wib air semakin naik ditambah gelombang pasang yang mengakibatkan air bertambah tinggi mencapai 50 cm,” katanya.
Karena air semakin tinggi, BPBD mulai melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian yakni di aula eks Kantor Kelurahan Kramatsari, aula eks Kelurahan Kraton Kidul, Darul Naim dan Baitul Khikmah.
“Hingga sore ini, jumlah pengungsi total ada 671 jiwa. 315 jiwa di eks Kramatsari, 106 eks Kraton Kidul. Sedangkan di Darul Naim dan Baitul Khikmah ada 250 jiwa,” terang Aprilianto saat ditemui Eranasional pada Senin sore, 25 November 2024.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan untuk mempercepat penanganan bencana.
Sementara itu Nurul Fikri, salah seorang warga Pasirsari yang memilih untuk tetap bertahan tinggal dirumahnya mengatakan bahwa, dirinya memang sengaja tidak mengungsi karena sedang menjaga orang tuanya yang sedang sakit.
“Selain jaga keamanan rumah, saya juga menjaga ayah saya yang sedang sakit. Beliau tidak mau dievakuasi, hanya ingin tinggal di rumah saja karena ibu dan lainnya sudah mengungsi. Air di dalam rumah saat ini sudah sepaha saya,” katanya.
Banjir ini telah menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat Pasirsari. Selain rumah yang terendam, sejumlah fasilitas umum juga rusak. Warga membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan.
Dari pantauan Eranasional, warga desa dan tim gabungan sedang berupaya menutup tanggul yang jebol dengan menggunakan sandbag dan bambu. (em-aha)
Tinggalkan Balasan