Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada tanggal 28 November, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama stakeholder terkait melakukan aksi penanaman pohon di Taman Krapyak.
Sebanyak 122 bibit pohon ditanam di Taman Krapyak, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan hingga sepanjang jalan menuju Pantai Slamaran pada Kamis pagi, 28 November 2024.
“Taman ini dulunya memang sungai, namun sekarang menjadi daratan. Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya seremonial saja, melainkan bisa dilanjutkan sebagai aktivitas baik yang dilakukan sehari-hari dan masyarakat bisa menjadi duta lingkungan,” kata Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo.
Menurutnya, penanaman pohon ini harus terus digalakkan karena kualitas lingkungan mulai air, darat dan udara di Kota Pekalongan dinilai masih kurang, sehingga kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan lingkungan yang selama ini rusak akibat banjir dan rob.
Lanjutnya, tanaman yang ditanam kali ini juga dicarikan tanaman yang bisa beradaptasi dengan lingkungan, diantaranya pohon mangga, trembesi, tabebuya, ketapang kencana, bintaro, dan lain-lain. Sebab, tidak semua tanaman bisa hidup di tanah yang kandungan zat besinya sangat tinggi.
“Yang ditanam ada pohon peneduh, mangga, trembesi, tabebuya, ketapang kencana, bintaro juga ada pohon yang menghasilkan buah-buahan. Mudah-mudahan, 2 hingga 3 tahun ke depan apa yang ditanam kali ini bisa dinikmati bersama baik untuk diri sendiri maupun anak cucu kita,” harapnya.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua stakeholder terkait yang telah berpartisipasi peduli dan menyumbangkan beberapa bibit tanaman dan menyukseskan Peringatan Hari Menanam Pohon Tahun 2024 di Kota Pekalongan.
“Kali ini DLH mendapatkan sumbangan 122 bibit tanaman dari berbagai instansi, lurah, camat, dunia usaha yang semuanya membawa tanaman-tanaman masing-masing untuk ditanam di peringatan Hari Menanam Pohon kali ini,” ungkap SBS, sapaan akrab Sri Budi Santoso.
SBS menilai, menanam pohon itu menjadi langkah penting karena dari kualitas lingkungan hidup masyarakat, penyumbang terbesar yang mengakibatkan indeks kualitas hidup Kota Pekalongan masih rendah karena tutupan lahan yang masih sedikit vegetasi.
Artinya, jika di foto dari udara, di wilayah Kota Pekalongan masih banyak lahan kosong atau banyak bangunan, tidak nampak pohon-pohon (tutupan vegetasi).
“Sehingga, upaya strategis untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup kita yang terpenting adalah menambah pohon sebanyak-banyaknya di wilayah Kota Pekalongan, terutama di lahan kosong,” pungkasnya.
Selain penanaman pohon, dalam kegiatan ini juga dilanjutkan aksi bersih lingkungan dan tukar sampah dengan kompos bersama komunitas peduli lingkungan. (em-aha)
Tinggalkan Balasan