Sementara itu Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa, menambahkan kehadiran Celltech Stem Cell Center Vinski Tower di Makassar sangat penting, karena Indonesia harus kehilangan lebih dari Rp 100 triliun devisa pertahun akibat kalangan menengah atas lebih cenderung berobat ke luar negeri.

Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa. (Foto: Eranasional/Rio Anthony)

“Itu karena alternati pengobatan di Indonesia dianggap teknologinya kurang canggih dan modern maka mereka pergi ke Singapura, Amerika, Eropa, Jepang, Thailand dan China untuk berobat,”jelasnya.

Penyebabnya kata Prof JJ karena orang Indonesia terlalu takut mengimplementasikan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Sebagai investasi yang harus jadi pusat inovasi tentu kami harus ikut bagian dari proses penguatan clinical riset. Kita tidak bisa melakukan inovasi kalau tidak ada hal yang mendukung,”ujar prof JJ. []