Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Beberapa kelurahan Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan seperti Kelurahan Pasirkratonkramat dan Tirto masih menjadi salah satu wilayah yang rawan terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya air Sungai Bremi-Meduri ke pemukiman warga setempat.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan saat ini tengah berupaya mengajukan anggaran ke Kementerian PUPR untuk proyek penanganan banjir dan rob di sepanjang Sungai Bremi-Meduri agar bisa jadi prioritas.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa tiga hari yang lalu, dirinya bersama Anggota DPR RI Dapil X, Rizal Bawazier sudah berkunjung ke Kementerian PUPR untuk bersama-sama mengusulkan anggaran penanganan Sungai Bremi-Meduri Kota Pekalongan senilai Rp1,4 Triliun agar bisa segera dilakukan.

“Adapun penanganan Sungai Bremi-Meduri yang kami usulkan berupa normalisasi dan peninggian tanggul di sepanjang sungai tersebut,

“Sebab, di aliran sungai tersebut belum tertangani sehingga masih rawan terjadi banjir di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat terutama Kelurahan Tirto dan Pasirkratonkramat,” ungkap Mas Aaf di Ruang Buketan Setda Kota Pekalongan pada Jumat, 31 Januari 2025.

Menurutnya, peninggian tanggul ditargerkan bisa ditambah 1 meter atau sama seperti tanggul yang ada di Sungai Lodji Kecamatan Pekalongan Utara dan Sungai Banger Kecamatan Pekalongan Timur yang sudah lebih dulu tertangani.

“Kalau di Sungai Bremi-Meduri belum ada penanganan, maka ketika intensitas hujan tinggi, air sungai penuh maka akan limpas juga ke pemukiman warga. Walaupun di wilayah itu sudah ada pompa-pompa tapi akan kurang maksimal untuk operasionalnya.

“Mudah-mudahan usulan kami ke Pemerintah Pusat bisa segera disetujui untuk dibantu penanganannya, sehingga proyek penanganan Sungai Bremi-Meduri itu nantinya bisa menuntaskan masalah banjir dan rob di Kota Pekalongan,” pungkasnya. (em-aha)