Bima, ERANASIONAL.COM – Tim gabungan berhasil menemukan satu orang lagi dalam kondisi meninggal dunia akibat korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Data per Selasa, 4 Februari 2025, jumlah total orang meninggal dunia mencapai tiga orang dan lima masih dinyatakan hilang.
Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini. Tim SAR gabungan yang terdiri dari TRC BPBD Kabupaten Bima, BPBD Provinsi NTB, unsur TNI-Polri, Basarnas dan Relawan ini memperluas operasi pencarian mulai dari pemukiman warga hingga ke pesisir pantai.
Sebagai upaya percepatan penanganan, pemerintah setempat segera menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitung mulai tanggal 4 Februari s/d 17 Februari 2025.
Distribusi logistik juga telah disalurkan kepada warga terdampak guna memenuhi kebutuhan dasar seperti permakanan dan pelayanan kesehatan.
Kaji cepat sementara mencatat, banjir bandang berdampak pada lima jembatan rusak, dua fasilitas pendidikan terdampak, satu pasar, dan 275 rumah warga terdampak.
Akibat peristiwa ini dilaporkan terdapat 305 KK / 860 jiwa terdampak dan memaksa 23 KK / 60 jiwa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG hingga tiga hari kedepan 6 Februari 2025 untuk wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Berkenaan dengan hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
Terutama bagi para Tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat masih berpotensi terjadinya bencana susulan.
Sementara itu, bagi warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah dan debit air disekitar aliran sungai.
Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih. []
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan