Yahukimo, ERANASIONAL.COM – Informasi simpang siur terkait korban meninggal akibat kekejaman KKB di Yahukimo merebak luas di jagat maya.

Peristiwa pembunuhan guru itu terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Informasi simpang siur yang tersebar secara umum menyampaikan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua telah membunuh sebanyak enam guru dengan cara yang mengenaskan yakni dibakar.

Namun informasi liar tersebut nyatanya tidak sepenuhnya benar. Beberapa fakta terungkap setelah dilakukan evakuasi korban pada Minggu 23 Maret 2025.

Berikut fakta-fakta yang telah dirangkum Eranasional.com:

Berdasarkan data hasil proses evakuasi korban yang dilakukan Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III pada Minggu 23 Maret 2025, dipastikan bahwa korban meninggal dunia berjumlah satu orang.

Korban meninggal dunia atas nama Rosalina, usia 30 tahun. Ia ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan akibat tindakan kekerasan.

Sementara 6 korban lainnya mengalami luka-luka. Tiga orang luka berat akibat benda tajam atas nama Vidi, Cosmas, dan Tari.

Sementara tiga orang lainnya mengalami luka ringan atas nama Vanti, Paskalia dan Irmawati.

SD YPK Distrik Anggruk, tempat para guru mengajar pun dalam kondisi hangus terbakar.

Jenazah Rosalina telah dievakuasi ke Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dan akan diberangkatkan Jayapura, Papua.

Hal itu disampaikan Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan.

“Jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, telah menerbitkan siaran pers berjudul “OPM Biadab, OPM Penjahat Kemanusiaan Bunuh Bakar Guru dan Tenaga Kesehatan, Bakar Sekolah dan Rumah Guru”.

Dalam rilis tersebut, Kapendam menyampaikan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang disebut KKB oleh polisi telah membunuh dan membakar hidup-hidup 6 orang guru.

“OPM penjahat kemanusiaan ini benar-benar sangat biadab tidak berprikemanusiaan telah membunuh dan membakar hidup-hidup 6 orang guru, membakar gedung sekolah serta rumah guru. Bahkan memeras dan merampok uang masyarakat di sekitarnya. Mana keadilan HAM para korban ini,” ungkap Kapendam.

Hingga saat ini, Kapendam belum memberikan klarifikasi soal pernyataan keliru yang diterbitkannya terkait 6 guru telah dibunuh dan dibakar hidup-hidup

Untuk diketahui, akibat dari peristiwa ini pembunuhan ini, sejumlah guru dan tenaga kesehatan di Kabupaten Yahukimo memutuskan untuk mengungsikan diri ke Jayapura melalui Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

“Telah diungsikan para guru dan tenaga kesehatan dari Distrik Heriyapini, Distrik Kosarek, Distrik Ubalihi, Distrik Nisikni, Disteik Walma dan Distrik Kabiyanggama, Kabupaten Yahukimo menggunakan pesawat Adventist Aviation berjumlah 58 orang, 4 anak-anak dan 1 warga sipil melalui bandara Wamena,” kata Kapendam Sabtu kemarin. []