Karanganyar, ERANASIONAL.COM – Dua siswa dan Kepala Sekolah SD Wonorejo, Damiyati Kabupaten Karanganyar diduga keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/4/2025).
Damiyati mengungkapkan menu yang disajikan saat itu berupa daging ayam, soto, dan susu. Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia mengirim makanan tersebut ke sekolah pukul 07.30 WIB.
Dia menyebut sesuai prosedur, makanan harus dicicipi oleh guru penanggung jawab (PIC) sebelum disajikan kepada murid-murid.
“Kebetulan guru PIC-nya puasa, saya yang mencicipi,” kata dia, Selasa (29/4/2025).
Dia merasakan daging ayam tersebut hambar. Namun ia tidak merasa ada yang salah dengan makanan tersebut.
“Untuk daging saya bisa merasakan itu enggak ada rasanya tapi tidak bisa mengatakan itu basi atau tidak, enggak tahu. Ya, kita makan saja,” ucap dia.
“Dan saat itu saya juga tidak begitu berpikir aneh-aneh. Karena waktu itu kita rasakan biasa saja,” lanjutnya.
Namun pada saat dibagikan ke kelas sekitar pukul 09.30 WIB, beberapa murid mengeluhkan ada masalah dengan daging ayam di menu MBG. Tak hanya daging, mereka juga mengeluhkan kuah soto yang sudah basi.
“Termasuk punya saya, dagingnya kan enggak saya habiskan. Saya lihat lagi, ternyata sudah lengket (berlendir), sudah bau,” kata dia.
“Guru yang lain juga memeriksa kuahnya, ternyata sudah asam,” kata dia.
Mendapati menu MBG dalam kondisi tidak layak makan, pihak sekolah langsung meminta seluruh murid untuk tidak mengonsumsi menu pada hari itu. Namun sayangnya, sebagian murid terlanjur memakan menu tersebut.
“Yang sudah terlanjur makan itu, sekitar jam 11 itu merasa perutnya sakit. Ada dua anak,” kata dia.
Sekolah pun segera melarikan dua murid tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat. Mereka juga menghubungi SPPG untuk melaporkan kejadian tersebut.
“Pengawas dapur (SPPG) dua orang ke sini, kita crosscheck, saya tanya-tanya,” kata Damiyati.
Dari situ, diketahui daging yang disajikan sudah dimasak semalam sebelumnya sekitar pukul 22.00 WIB.
“Baru paginya dikirim ke sini. Rasanya juga hambar, nggak digoreng juga,” kata dia.
Sekolah juga menanyakan tentang kuah soto yang sudah basi. Pihak SPPG mengatakan kuah tersebut dimasak pagi.
“Kuahnya dimasak pagi. Cuma mungkin dia basi karena dibungkus saat masih panas, dan ditutup seperti itu sampai setengah sepuluh,” pungkas dia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan